TRIBUNNEWS.COM - Putra Ulama Nadhatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair (Mbah Moen), Gus Majid Kamil, membeberkan pilihan politik ayahnya yang akrab disapa Mbah Moen.
Dikutip dari akun YouTube, Talkshow tvOne, Minggu (3/2/2019), Gus Majid menjelaskan pilihan politik Mbah Moen saat diminta menanggapi lantunan doa Mbah Moen yang salah menyebut nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat mendoakan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.
Momen Mbah Moen salah sebut tersebut kemudian viral dan membuat banyak pihak berspekulasi bahwa suara Mbah Moen untuk Pilpres 2019 mendatang belum terarah.
• Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas yang Dibacakan Mbah Moen saat Salah Sebut nama Prabowo
"Saya terimakasih sekali tadi Mas Rommy sudah menjelaskan itu 100 persen itu benar, bahwa Mbah Maimun itu sebetulnya yang dimaksud itu Pak Jokowi cuma kan Mbah Maimun kan sudah mengatakan bahwa beliaunya sudah sepuh," terang Gus Majid.
Dalam keterangannya Gus Majid menjelaskan alasan mengapa Mbah Moen sampai salah menyebut nama Prabowo yang seharusnya disebutkan nama Jokowi.
"Sebetulnya Mbah Maimun itu kalau ke mana-mana itu pasti didampingi sama putranya, seperti saya kemana-kemana itu di jejernya gitu lho selalu di sampingnya, karena saya itu sering mengingatkan," ucap Gus Majid.
• Romahurmuziy Beberkan Bisikannya pada Mbah Moen yang Salah Sebut Nama Prabowo saat Doakan Jokowi
Berbeda dengan kebiasaan Mbah Moen yang selalu didampingi putranya, Gus Majid lantas menjelaskan mengapa pada kunjungan Jokowi Jumat (1/2/2019) Mbah Moen tidak bisa mendapatkan pendampingan.
"Karena kemarin semua yang mengatur itu adalah Paspampres, ya jadi saya ada di belakang bahkan di belakangnya Mas Rommy (Ketua PPP)."
"Sebetulnya saya atau mungkin adik saya Yasin itu biasanya di samping Abah ya, kalau ada yang salah itu bisa mengingatkan," kata Gus Majid.