TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Capres Prabowo Subianto menyebut ada genderuwo karena hukum hanya tajam ke arah pihaknya sebagai oposisi.
Menanggapi hal itu, Sekretaris TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa yang berbahaya adalah genderuwo politik.
"Yang bahaya kan genderuwo politik. Karena menggunakan kekuasaannya untuk memfitnah. Itu yang bahaya," ujar Hasto kepada wartawan di sela-sela Safari Kebangsaan VII, di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Sejumlah media melaporkan istilah 'genderuwo' dilontarkan Prabowo dalam pidato di acara HUT Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ke-20.
Baca: KPU RI: Golput Itu Hak, Tapi Sekarang Udah Nggak Keren
Untuk diketahui, istilah genderuwo sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Jokowi dalam pidato pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada November 2018.
Saat itu, Jokowi menyebut adanya politik genderuwo, politik yang menakut-nakuti masyarakat.