News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Pengamat Nilai Bergabungnya Ahok ke PDIP Belum Tentu Naikkan Elektabilitas Jokowi di Pilpres

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahja Purnama (BTP) sambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) provinsi Bali di jalan Banteng Baru, Denpasar, Jumat (8/2/2019). BTP bersilaturahmi dengan pengurus dan anggota PDIP disela menikmati liburan di Bali. (Tribun Bali/Rizal Fanany).

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Merapatnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi kader PDIP dinilai tidak akan serta merta mengerek suara untuk pasangan capres dan cawapres nomor nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.

Pengamat Politik dan Ketatanegaraan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto memaparkan, alasan itu karena BTP sebagai politisi telah kehilangan momentumnya.

Apalagi lanjut dia, untuk mengerek tingkat elektabilitas Jokowi akan sulit terjadi.

"Setiap tokoh politik akan populer cuma di suatu era, nah era Ahok atau BTP adalah saat Pilkada DKI Jakarta 2015 saja," paparnya kepada TribunSolo.com, Minggu (10/2/2019).

Baca: Lama Tak Jumpa, Andy F Noya Ungkap Sifat Asli Veronica Tan Usai Bercerai dengan Ahok

Menurut Agus, kehadiran BTP ke pangkuan partai pendukung pemerintah (Jokowi), dianggap oleh publik sebagai hal yang biasa-biasa saja.

"Merugikan tidak, tapi menguntungkan juga tidak, ya masuknya BTP ke kubu Jokowi biasa-biasa saja," kata dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, meskipun BTP memiliki banyak followers (pengikut) di media sosial (medsos), tetapi bukan berarti menjadikannya sebagai tokoh agar publik kemudian merapat ke PDI-P.

"Pemilih saat ini jauh lebih independen dalam menentukan pilihan politik, bukan dipengaruhi tokoh politik," terang dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "BTP Ahok Merapat ke PDI-P, Pengamat Nilai Tidak Akan Mengerek Elektabilitas Jokowi".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini