TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono menyatakan dukungannya kepada paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Muchdi adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus (1998) yang kini masuk ke Partai Berkarya dan pernah bebas murni setelah didakwa sebagai pembunuh aktivis HAM Munis Said Thalib,
Terkait bergabungnya Muchdi, putri Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid yang kini juga aktif mendukung Jokowi dan Maruf Amin tak mempersalahkan hal itu.
Baca: Muchdi Pr Kader Berkarya Dukung Jokowi-Maruf, TKN: Kami Terima dengan Tangan Terbuka
Menurutnya, saat ini semua orang berhak menyatakan dukungannya kepada dua paslon capres dan cawapres yang bertarung di Pilpres 2019.
Namun ia menekankan, setiap dukungan tidak boleh mendikte dan membelenggu kebijakan pemerintah kedepan.
Hal itu disampaikan Yenny usai mengunjungi kediaman Maruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (12/2/2019).
"Semua orang punya hak politik. Semua orang yang paling penting paslon manapun menerima dukungan dari siapapun. Yang paling penting dukungan itu tidak mendikte atau menbelengu kebijakan pemerintahan kedepan. Siapapun boleh mendukung," kata Yenny.
Ia pun menilai hal tersebut tidak akan mempengaruhi komitmen Jokowi dan Maruf dalam hal penegakan hukum dan HAM.
"Saya rasa komitmen dari beliau berdua sudah ditunjukan dan tidak akan terpengaruh. Hal yang menarik dari jokowi Maruf adalah beliau berdua bukan orang yang bisa didikte. Jadi menurut saya orang bebas kok mengekspresikan dukungan kepada paslon 01," kata Yenny.