TKN Sebut Berita Ahok Gantikan Maruf di Indo Pos Penggiringan Opini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin menilai pemberitaan di harian Indopos yang memprediksi Basuki Tjahja Purnama atau Ahok BTP akan menggantikan Maruf Amin saat menjabat wakil presiden nanti jika Jokowi menang di Pilpres 2019, hanya upaya penggiringan opini.
"Apa yang dilakukan Indopos tentu itukan sesuatu yang memang bukan fakta. Tidak ada pembicaraan kami soal penggantian Kiai Maaruf Amin dengan Ahok dan bahkan dihubungkan dengan Hary Tanoesoedibjo," Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Sadzily di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Dia menyebut, pemberitaan tersebut bukanlah hasil karya jurnalistik yang didasarkan fakta-fakta tertentu.
"Kami sangat sayangkan, kita harus membedakan mana berita yang objektif mana berita yang mengkonfirmasi opini yang sengaja dibangun. Terutama soal indografisnya. Menurut kami itu sudah penggiringa opini bukan lagi sebuah karya jurnalisitik," tegas anggota partai Golkar ini.
Pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke dewan pers. "Sesuai mekanisme sudah dilaporkan ke dewan pers," tutur Ace.
Sebelumnya, koran Indopos mengangkat berita dan memberikan grafis berjudul 'Ahok Gantikan Ma'ruf Amin' prediksi 2019-2024. Tertulis ada lima tahap skenario yang tertulis.
Baca: Jokowi Minta Pendukungnya Setop Uninstall Bukalapak
Tahap 1, Jokowi-Maaruf terpilih, kemudian Maaruf berhenti dengan alasan kesehatan. Tahap 2, diangkatlah Ahok sebagai Wakil Presiden karena kursi RI-2 kosong.
Tahap 3, Setelah Ahok diangkat, Jokowi mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Tahap 4, Ahok menjadi Presiden RI dan diangkatlah Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo sebagai wakil presiden. Tahap 5, Ahok dan Hary Tanoe yang sama-sama berasal dari suku Tionghoa menjadi RI-1 dan RI-2.
Foto Tribunnews.com, Rina Ayu