TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengkritik sikap Gubernur Riau Syamsuar yang menyatakan dukungannya untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.
Karena tidak etis, menurut Hendri Satrio, saat menyatakan dukungan politik, Gubernur yang baru dilantik Presiden Jokowi, Rabu (20/2/2019) itu masih mengenakan pakaian dinas sebagai Kepala Daerah.
"Jaketnya atau pakaiannya Gubernurnya dibuka dulu kalau mau dukung Pilpres, biar masyarakatnya damai di bawah," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Rabu (20/2/2019).
Sikap Gubernur Riau ini, imbuh dia, menjadi negatif citranya bagi masyarakat yang dipimpinnya.
"Harusnya hati-hati kepala daerah itu memberikan dukungan di Pilpres. Meskipun dukungan itu pribadi, tapi itu akan berdampak pada masyarakat. Karena itu mereka itu harusnya hati-hati," jelas Hendri Satrio.
Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar menyatakan dukungannya untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.
Baca: Dukung PAN, PA 212 Ingin Partai Basis Islam Menjadi Besar
Hal ini disampaikan Syamsuar kepada wartawan seusai dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
"Saya berharap beliau bisa dua periode," kata Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, Presiden Jokowi sudah banyak berkontribusi untuk Riau selama 4,5 tahun kepemimpinannya, dari segi pembangunan infrastruktur hingga reformasi agraria.
"Misalnya seperti tadi, kan jalan tol ke Padang belum selesai. Kan program beliau tol Sumatera. Kemarin saya dapat informasi lagi nanti ada tol Riau ke Jambi. Pekerjaan-pekerjaan ini kan masih perlu dilanjutkan," kata Syamsuar.
Syamsuar diusung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional saat maju di pemilihan Gubernur Riau 2018 bersama Edy Natar Nasution. (*)