TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung penuh rencana Presiden sekaligus Calon Presiden (Capres) nomor 01, Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembangkan program daycare atau penitipan anak.
“Program tersebut sangat membantu ibu bekerja mendapatkan kesempatan bekerja lebih luas. Juga memberikan dukungan yang luar biasa besar terhadap orangtua tunggal,” kata juru bicara PSI, Kokok H Dirgantoro dalam keterangan pers yang diterima, Senin (25/2/2019).
Baca: Mbah Ganong: Hanya PSI Satu-satunya yang Mau Kesini
Kokok mengatakan, pertumbuhan ekonomi dan volume ekonomi yang kian besar akan berdampak terhadap potensi naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia.
Perempuan akan lebih banyak yang masuk pasar kerja. Sementara mereka juga dituntut secara budaya untuk menjadi tiang keluarga.
Banyak perempuan yang punya karir bagus akhirnya memutuskan menjadi ibu rumah tangga karena beratnya biaya penitipan anak dan atau tidak menemukan sosok yang dipercaya untuk merawat anak.
Program penitipan anak ini menurut PSI bukan didasari ‘belas kasihan’ terhadap perempuan, tapi lebih karena negara ini peduli dengan masa depan.
“Semoga program penitipan anak ini fokus lebih dahulu pada masyarakat berpendapatan rendah, orangtua tunggal, serta orangtua yang berpendapatan tidak tetap. Diupayakan layanannya terjangkau atau bahkan gratis,” ujar Kokok.
PSI merekomendasikan pelatihan terlebih dahulu pada perawat anak serta fasilitas cctv untuk memonitor keamanan berikut kenyamanan anak.
“Moga program ini berjalan secepatnya untuk kesejahteraan keluarga di masa depan,” ungkap Kokok.
PSI juga berharap, untuk kesejahteraan dan kebahagiaan perempuan Indonesia, Jokowi juga bersedia mengkaji penambahan cuti melahirkan yang lebih panjang.
PSI juga mendukung pengembangan program-program untuk perempuan yang sudah berjalan seperti program pinjaman membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
Diperkirakan sudah 4 juta perempuan Indonesia prasejahtera mendapat program Mekaar dan 1,2 juta perempuan mendapatkan UMi dengan nilai Rp7 triliun.
Baca: PSI: Tidak Boleh Kelompok Intoleran Ancam Komunitas Penghayat Kepercayaan Lokal
Dalam pidato politik Desember lalu, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyampaikan tawaran program untuk perempuan Indonesia.
"PSI ingin mendorong aturan yang memudahkan perempuan untuk bekerja, dengan mengalokasikan anggaran negara untuk mendirikan "tempat-tempat penitipan anak". Perlu ada opsi pemberlakuan jam kerja fleksibel sesuai kebutuhan perempuan. Mendorong model "bekerja dari rumah" dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tujuannya agar perempuan Indonesia tetap produktif," kata Grace di hadapan seribuan pengurus, kader, simpatisan, dan caleg PSI yang menghadiri pidato yang juga disiarkan secara langsung di sebuah stasiun televisi nasional tersebut.