TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menegaskan warga Nahdlatul Ulama harus mendukung kadernya yang maju dalam kontestasi Pilpres 2019.
Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Kader yang dimaksud tak lain adalah Kiai Maruf sendiri.
Dia adalah Mustasyar PBNU dan mantan Rais Aam PBNU.
"Kalau ada orang NU yang tidak dukung kadernya yang ikut jadi calon, innalillahi. Ada kadernya jadi calon kok dukung orang lain," ujar Kiai Ma'ruf di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Jawa Barat.
Baca: Jelang Pilpres 2019, Fahri Hamzah Beri Semangat ke Jokowi: Ayo Pak Kurang 50 Hari
Ma'ruf menyatakan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) memilih dirinya sendiri cawapres adalah bentuk penghormatan kepada NU dan ulama.
Dia juga bercerita, para ulama NU mendorongnya menjadi cawapres, termasuk Ketum PBNU Said Aqil Siradj.
Maka dari itu, Kiai Ma'ruf kini punya julukan baru.
Kiai Jarum Super, alias, jarang di rumah suka pergi muter terus.
"Saya bilang, saya ini enak jadi Rais Aam jadi ketum MUI, jadi cawapres kayak supir taksi kejar setoran. Muter aja sampai saya dijuluki kiai jarum super, jarang di rumah suka pergi muter terus," kata Kiai Maruf berkelakar.