TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Sekitar 80 ribu masyarakat Madura, menghadiri acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura yang digelar di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019) malam.
Warga membanjir ke acara beberapa jam sebelum acara haul dimulai. Kalimat takbir dan teriakan 'Prabowo Presiden' menggema di sepanjang acara, bahkan, sebelum Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno tersebut belum tiba di lokasi acara.
"Prabowo Presiden, Prabowo Presiden, takbir.. AllahuAkbar, takbir.. AllahuAkbar," teriak ribuan masyarakat Madura di lokasi haul akbar.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Tribunnews, di acara ini Prabowo memang dijadwalkan bersilaturahim bersama para ulama, habaib dan Kiyai serta ribuan masyarakat Madura.
Tak lama berselang, Calon Presiden Prabowo Subianto tiba di lokasi acara. Melihat kehadiran Prabowo membuat warga merangsek maju untuk melihat dan bersalaman dengan Prabowo Subianto secara langsung.
"Kami meminta peserta Haul untuk tenang dan memberikan jalan untuk tokoh kita Bapak Prabowo Subianto," pinta pembawa acara Haul akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura.
Prabowo yang melihat penuh sesaknya massa peserta haul dan mendengarkan dukungan untuk dirinya memenangkan Pilpres 2019 langsung berdiri melalui sunroof kendaraan yang digunakannya untuk menyapa langsung warga.
Baca: GIIAS 2019 Akan Diikuti 25 Merk Kendaraan, 90 Persen Area Pamer Sudah Terisi
"Terimakasih, terimakasih," ungkap Prabowo singkat sembari memberikan salam hormat komando kepada para ribuan Haul.
Acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura ini dihadiri sejumlah ulama, habaib dan kyai.
Antara lain Habib Salim Segaf Aljufri, Habib Hanif Abd Rahman Alathas, KH Najih Maimoen Zubair dari Sarang Rembang, KH Khalil As'sad dari Sukorejo Situbondo, Alhabib Ali Zainal Abidin Ketua DPW FPI Sumenep, KH Jazuli Jauhari dari Pamekasan, KH Karrar Shinhaji dari Pamekasan, KH Mahrus Abd Malik Wakil Rois Syuriah NU Sampang.
Hadir pula KH Abdullah Khon dari Bangkalan, KH Jurjis dari Sumenep, KH Ahli Salim dari Pamekasan, dan KH Syaiful Jabbar dari Sampang.