Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan posisinya dalam pemilihan presiden 2019 netral.
Organisasi profesi tersebut tak memihak baik terhadap pasangan 01 ataupun 02.
Ketua IDI, Daeng M Faqih mengatakan, selain IDI, organisasi kesehatan lain seperti, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) juga bersikap netral.
Baca: SBY Sebut Pilpres Tahun Ini Lebih Keras Dibanding Pilpres Sebelumnya
"Organisasi kesehatan itu harus netral imparsial kita tidak boleh memihak kepada siapa pun, yang kami lakukan bukan dalam rangka dukung mendukung," ujar Daeng M Faqih di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Komunitas kesehatan beragam profesi mengadakan kegiatan "Dialog Sillaturahmi Paslon Presiden dan Wakil Presiden Bersama Komunitas Kesehatan" yang dihadiri Jokowi dan Prabowo Subianto.
Daeng mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk menyampaikan aspirasi, memberikan masukan agar tepat membuat kebijakan kepada kedua capres.
Baca: Konser di Jakarta, Kodaline Pinjam Gitar Rian D’Masiv
"Jadi sifatnya lebih ke arah membantu, memberikan informasi tentang sebenarnya apa yang terjadi, termasuk usulan-usulan dan solusinya," ujar dia.
Saat disinggung terkait undangan pertemuan dengan Jokowi, ia menegaskan hal itu masih wajar.
Sebab, Jokowi dan komunitas kesehatan direncanakan akan diskusi mendetail terkait permasalahan profesi tenaga kesehatan dan tenaga medis.
Baca: Prabowo: Orang Indonesia Suka Bicara Basa Basi
"Dalam rangka mengajak diskusi memberikan masukan, kalau koridornya seperti itu itu masih oke. Kita tidak boleh melakukan menyatakan dukungan atau memihak salah satu. Profesi gak boleh mendukung karena profesi itu netral dan imparsial," kata dia.