TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Sindiran cukup keras diberikan oleh La Nyalla Mattalitti kepada kunjungan dan silaturahmi Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-bata, Pamekasan, Madura, Selasa (26/2/2019).
La Nyalla Mattalitti yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim ini, menyebut massa yang datang dalam acara kampanye Prabowo Subianto di Pondok Pesantre Mambaul Ulum, Bata-bata, Pamekasan Madura adalah massa didatangkan dan di dropping dari daerah lain.
“Itu kan drop-dropan dari luar daerah, kita kan juga tahu,” tegasnya, ketika melakukan kunjungan di Kota Malang, Kamis (28/2/2019).
Menurut La Nyalla Mattalitti, klaim Badan Pemenangan Provinsi (BPP) bisa meraup suara untuk Prabowo Subianto hanyalah isapan jempol.
Kunjungan Prabowo ke Bata-bata, kata dia, tidak dapat dijadikan tolok ukur, sebab hanya dari satu pondok pesantren saja.
“Kalau dilihat dari satu pesantren mungkin iya. Itu kan isinya alumninya, kemudian santrinya, bukan rakyat disekitarnya,” tegas La Nyalla Mattalitti, yang juga Calon Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Jatim ini.
Untuk itu, dirinya, kata La Nyalla Mattalitti optimis, bahwa pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Jokowi-Maruf Amin bisa mendulang suara hingga 70 persen di Madura.
Meski pada Pilpres 2014, Pulau Madura yang terdiri dari empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep merupakan kandang Prabowo dengan memperoleh suara hampir 70 persen.
“Pokoknya bisa menang saja sudah cukup. Dulu Pak Jokowi kalah 70 persenan ini kita balik bisa menang saja sudah bagus,” tegas mantan Ketua Umum PSSI ini.