News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Prabowo: Orang Indonesia Suka Bicara Basa Basi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo menghadiri acara silaturahmi Nasional di Medan, Sumatera Utara. Di Mojokerto Jawa Timur, Prabowo mengungkapkan alasannya bisa bertahan 18 tahun dan hingga 3 kali ikut pilpres.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa orang Indonesia kebanyakan suka bicara basi-basi dan tidak berani bicara apa adanya.

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan usai menjelaskan potensi tambahan anggaran negara melalui peningkatan tax ratio dan penghentian kebocoran anggaran dalam acara dialog bersama Komunias Kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, (28/2/2019).

"Maaf orang Indonesia ini suka bicara basa basi. Suka enggak berani bicara apa adanya ya kan? Orang lapar dibilang kurang gizi orang miskin dibilang pra sejahtera," kata Prabowo.

Sementara di satu sisi, menurut Prabowo, apabila ia berbicara mengenai adanya kebocoran anggaran maka selalu dituntut untuk membuktikannya.

Baca: Buya Syafii Maarif Sebut Puisi Neno Warisman Sadis dan Biadab

Oleh karena itu menurut Prabowo apabila ia disuruh membuktikan maka pilihlah pada Pemilu Presiden17 April mendatang.

"Kalau saya bicara kebocoran buktikan mana, loh makanya pilih saya jadi presiden saya buktikan. Saya tidak minta kalian milih saya sebagai presiden saya tidak minta karena tidak boleh di sini, tolong direkam ya rekam nanti disemprit lagi," katanya.

Meskipun demikian, Prabowo yakin Indonesia bisa bangkit menjadi negara maju bila cara mengelola negara diubah.

Indonesia menurutnya merupakan negara kaya yang bila kekayaanya tidak lari ke luar negeri bisa digunakan untuk pembangunan.

"Saya kira masalah masalah yang kita hadapi, dapat kita atasi saya sangat optimis kita dapat mengatasi masalah itu. Bersama para ahli kita punya kuncinya, adalah kita butuh di tingkat yang paling tinggi kekuasaannya strategi yang benar falsafah pengelolaan yang benar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini