News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kaukus Insan Cita untuk Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presidium Kaukus Insan Cita untuk Indonesia, Zulkifli Ali (tengah) hadiri deklarasi dukungan organisasinya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden, di sekretariat pemenangan Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaukus Insan Cita untuk Indonesia nyatakan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Sandi dalam Pemilu 2019.

Hal tersebut resmi dideklarasikan di sekretariat pemenangan Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).

Deklarasi tersebut dinyatakan Presidium Kaukus Insan Cita untuk Indonesia, Zulkifli Ali dan dihadiri puluhan anggota dan pemgurus organisasi tersebut.

"Dengan mengucap Bismillah hirrohman nirrohim, seraya berserah diri kepada Allah SWT, serta mengamati, mengkaji dan merefleksikan situasi terkini umat dan bangsa Indonesia menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden yang berlangsung pada 17 April 2019, Kaukus Insan Cita untuk Indonesia menyatakan kami mendukung dan akan berjuang untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Zulkifli Ali.

Menurut Zulkifli Ali, pemerintah saat ini dinilai mengklaim paling pancasila dengan istilah "Saya Indonesia Saya Pancasila" yang sering diucap, terutama di media sosial.

Baca: Mendagri Ingatkan ASN Hati-hati dengan Jari dan Tangan

Ia menambahkan, hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan para pendiri bangsa.

"Pemerintah saat ini tak sejalan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan para pendiri bangsa kita terdahulu. Mereka mengklaim paling Pancasila dengan istilah "Saya Indonesia Saya Pancasila" yang kita ketahui baru-baru ini. Semua yang memiliki pandangan berbeda dipersekusi, bahkan dianggap teroris," tambah Zulkifli Ali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini