Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Kampanye Nasional BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo -Sandi, Kawendra Lukistian mengatakan bahwa Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) saat ini justru lebih banyak berperan seperti event organizer (EO).
“Bekraf saat ini terkesan seperti EO, seharusnya mereka mendorong industri ekonomi kreatif dari pelosok-pelosok Indonesia, dari setiap gang-gang yang ada di Indonesia, dari sana konten ekonomi kreatif tak akan habis,” ucapnya dalam diskusi Rabu Biru “Ekonomi Kreatif, Apa Sudah Efektif?” di Markas Pemenangan BPN, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019).
Baca: Dituding Memihak Kubu Jokowi, Mahfud MD Ungkap Pembelaannya untuk Kubu Prabowo
Ada beberapa hal yang dikritik pria yang juga berprofesi sebagai produser musik tersebut untuk Bekraf.
“Bekraf punya fokus mengembangkan tiga sektor yaitu kriya, kuliner, dan fashion, menurut saya tiga sektor itu justru sudah autopilot, justru yang perlu didampingi adalah sektor lain seperti desain produk, desain komunikasi visual, animasi, dan lain-lain sehingga membuka lapangan kerja di sektor lain,” tegasnya.
Kawendra juga membeberkan tidak beresnya Bekraf dalam mendukung industri kreatif di Indonesia.
“Contoh tahun 2018 grup band Efek Rumah Kaca mengundurkan diri dari event SXSW sebagai perwakilan dari Bekraf karena alasan yang bisa anda semua cari sendiri,” jelasnya.
“Kemudian Bekraf pernah mengadakan sertifikasi barista yang menarik banyak minat anak muda, tapi saat semua mendaftar justru banyak yang kecewa tidak diterima, karena untuk lolos mensyaratkan sertifikat pelatihan yang berbiaya Rp 2,5 juta sampai Rp 8 juta, harusnya didorong dulu pelatihan karena yang berminat pada profesi barista adalah anak muda yang belum dalam kondisi ekonomi mapan,” imbuhnya.
Baca: Kepala Bekraf Triawan Munaf Turut Gembira Film Dilan 1991 Gaet 800 Ribu Penonton di Hari Pertama
Kawendra sendiri meyakinkan jika Prabowo - Sandi mendapat kepercayaan memimpin Indonesia tahun 2019-2024, akan mendukung dan memperbesar kewenangan dari Bekraf.
“Kami ingin Bekraf mendorong industri ekonomi kreatif dari komunitas melalui program OKE OCE yaitu dari kecamatan,” pungkasnya.