TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menanggapi hoaks yang menyebut 'Pelajaran Agama Dihapus Jika Jokowi Terpilih'.
Hasto mengatakan, bahwa hoaks digunakan sebenarnya untuk menutupi kelemahan dari Prabowo - Sandi sendiri.
Hal itu disampaikannya disela Safari Kebangsaan X menyusuri Propinsi Aceh, Rabu (6/3/2019).
"Sebenarnya hoax itu untuk menutup kelemahan dari mereka. Ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak islami, bagaimana mungkin seorang ulama besar tidak islami? Itukan untuk menutup mereka (Prabowo-Sandi) yang tidak islami," kata Hasto.
Sekjen PDI Perjuangan ini pun menaruh curiga dari perbuatan emak-emak penyebar hoaks itu.
Ia menyebut, jika hoaks itu dilancarkan guna menutupi pihak Prabowo-Sandi ketika menggunakan isu LGBT untuk menyerang Jokowi-KH Ma'ruf.
Untuk itu, Hasto mengatakan pihaknya mengajak semua pihak berpolitik secara positif seperti yang dilakukan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca: Tangkal Hoaks Jelang Pemilu, Kapolda Metro Jaya Imbau Jajarannya Lakukan Patroli Siber
Hasto pun merespon keras soal hoaks azan dilarang kalau Jokowi-Ma'ruf menang.
"Bagaimana mungkin Kiai Ma'ruf mau melarang adzan? Justru Pak Prabowo yang tidak mendengar azan," jelas Hasto.