TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak menyetujui wacana penyimpanan kotak suara pemilu disimpan di Komando Rayon Militer (Koramil).
Ia menilai, penjagaan kotak suara oleh polisi sudah dirasa cukup aman dan terjaga.
"Selama inikan kotak suara disimpan dan dijaga polisi. Jadi sesuai aturan itu saya yakin juga tetap aman," ujar JK saat ditemui di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
Selain itu, ia mengatakan, Koramil memiliki keterbatasan tempat untuk menyimpan kotak suara, sehingga akan menyulitkan.
"Kalau di Koramil belum tentu mereka punya tempat. Sudah ada saksi masing-masing. Kalau hanya simpan koramil, misal ada 100 kotak, bagaimana caranya koramil itu simpannya. Dijaga bersama lah, dijaga oleh polisi," jelas dia.
Baca: Ketua KPU Tangsel Ungkap Pihaknya Masih Kekurangan 100 Kardus Kotak Suara
Lebih lanjut JK menilai sebagai penyelenggara pemilu, KPU diyakininya telah menjalankan tugas profesional dan netral.
"Saya yakin KPU tetap netral. Belum ada tanda-tanda saya lihat bahwa KPU berpihak satu sama lain," ujar JK yang diketahui juga menjabat Ketua Dewan Pengarah Jokowi-Maaruf.
Sebelumnya, usulan penyimpanan kotak suara di Koramil dilontarkan oleh juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, beberapa waktu lalu.
BPN melihat ada celah kecurangan, lantaran banyaknya kepala daerah hingga camat yang mendeklarasikan diri mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.