Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyayangkan kembali terjadi kampanye hitam yang menyerang pasangan Jokowi - Maruf Amin.
Hendri Satrio meminta semua pihak untuk menghentikan kampanye-kampanye hitam di Pilpres 2019.
Baca: Beredar Foto Kondom Bergambar Jokowi-Maruf, Aria Bima: Kalau Diproses Kita Disebut Kriminalisasi
"Sebaiknya kampanye-kampanye hitam seperti ini tidak perlu lagi lah terjadi," ujar pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Minggu (10/3/2019).
Menurut Hendri Satrio, masa kampanye harusnya diisi dengan adu gagasan, pemikiran dan konsep serta visi misi dan program membangun Indonesia untuk lima tahun kedepan. Bukan malah sebaliknya, menerbar kampanye hitam.
Untuk itu dia mendorong masing-masing pasangan calon untuk memerintahkan langsung kepada semua relawan dan timses untuk tidak melaksanakan kampanye-kampanye hitam.
"Karena bagaimana pun, kalau instruksi itu berasal dari Capres-cawapres itu pasti akan didengarkan oleh timnya," tegas Hendri Satrio.
Karena dia menegaskan tidak ada paslon mana pun yang akan diuntungkan dari kampanye hitam.
Baca: TKN Nilai Foto Produk Kondom Jokowi-Maruf Kampanye Hitam
"Kalau pun menang, ya menangnya curang. Lebih dari itu residunya tidak akan selesai-selesai bisa memecah bangsa," dia mengingatkan.
Sebelumnya Foto produk alat kontrasepsi dibungkus paket bergambar capres-cawapres 01 Jokowi - Maruf Amin beredar di media sosial dan grup-grup watshapp, Sabtu (9/8/2019).