Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi mengatakan dua pekan belakangan ini berkembang isu bahwa bila ia terpilih lagi pada Pemilu Presiden (pilpres) nanti, maka akan ada larangan kumandang Azan.
"Dua minggu ini berkembang isu isu. Nanti pemerintahan baru akan melarang Azan. Loh loh ini sudah sampai di bawah (masyarakat). Belum lagi, kedua katanya akan menghilangkan Pendidikan Agama, hati hati loh," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf di Puri Mansion, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu, (10/3/2019).
Oleh karena itu Capres pasangan Maruf Amin itu meminta Ormas FBR untuk ikut serta memerangi beredarnya kabar palsu alias hoaks itu.
Baca: Pengamat Sayangkan Ada Kampanye Hitam yang Rendahkan Jokowi-Maruf
Karena menurut Jokowi, ada lebih dari 9 juta masyarakat Indonesia yang terpengaruh kabar palsu itu.
"Banyak yang kemakan. Survei kita mengatakan 9 juta orang lebih percaya dengan itu," katanya.
Menurut Jokowi, hoaks larangan azan dan menghilangkan pendidikan agama sangatlah tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin menurutnya, Presiden melarang azan dan menghapuskan pendidikan agama di negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia.
"Logikanya enggak masuk. Masa dilarang azan, kemudian pendidikan agama dihilangkan. Negara kita penduduk muslim terbesar. Presiden siapapun engga akan lakukan itu. Logikanya kan engga masuk," tutur Jokowi.