Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei yang menyebutkan bahwa orang berpendidikan tinggi lebih memilih Prabowo Subianto dibandingkan Jokowi menurut cendikiawan muslim Azyumardi Azra tidak mengagetkan.
Ia menjelaskan, hal itu wajar karena Jokowi dinilai tidak merepresentasikan kalangan tersebut. Bahkan, sempat disebut sebagai sosok anti-intelektual.
"Bagi saya ini tidak mengagetkan. Jokowi sempat disebut anti-intelektual, karena memang dinilai bukan representasi mereka," kata dia di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (17/3/2019)
Beberapa alasan yang dianggap wajar adalah Jokowi orang yang tidak dalam kapasitas untuk berbicara narasi dengan teori-teori. Jokowi, menurutnya, adalah sosok yang langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan masalah.
"Bahkan, Jokowi dianggap terlalu sederhana dalam menyelesaikan masalah. Sehingga, dianggap bukan bagian dari mereka," jelas dia.
Baca: Kisah Dramatis Penyelamatan Bayi 5 Bulan yang Terjebak di Kolong Rumah Oleh Anggota Yonif RK 751/VJS
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam pemaparan rilisnya, mengatakan kecenderungan orang yang memiliki pendidikan tinggi, lebih memiliki tingkat kepercayaan terhadap pasangan Prabowo-Sandi dibandingkan dengan Jokowi-Ma'ruf.
"Temuan kami, orang berpendidikan tinggi lebih memiliki kepercayaan kepada pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Sementara yang berpendidikan rendah di pasangan Jokowi-Maruf," ungkap dia.