Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengungkapkan capres nomor urut 01, Joko Widodo unggul dari Capres Prabowo Subianto dalam debat kedua Pilpres pada 17 Februari 2019 lalu.
Dia mengatakan, hasil survei yang dilakukan 25 Februari- 5 Maret 2019 terhadap 2479 responden dengan tingkat partisipasi sebesar 88 persen menunjukkan, 61 persen publik menilai Jokowi unggul dari Prabowo yang hanya memperoleh angka 28,9 persen. Sedangkan 9,4 persen tak menjawab.
"Dari yang mengikuti debat, secara umum menilai bahwa Jokowi lebih baik dari Prabowo dalam debat kedua. Penilaian positif pada Jokowi cenderung naik dalam debat kedua dari debat pertama 57,9 persen menjadi 61, 6 persen," kata Djayadi dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2019).
Djayadi menyebut, hasil survei menunjukan bahwa pernyataan Jokowi pada debat kedua Pilpres 2019 yang sempat menyingung soal kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan dan Aceh paling banyak disukai responden yang menonton debat.
Baca: Kisah Dramatis Penyelamatan Bayi 5 Bulan yang Terjebak di Kolong Rumah Oleh Anggota Yonif RK 751/VJS
"Peryataan Jokowi yang dinilai paling bagus di debat yaitu saat menyingung soal kepemilikan lahan Prabowo 220 hektare di Kalimantan dan 120 hektare di Aceh, angkanya itu sebesar 27 persen," ungkap Djayadi.
Sementara, Djayadi juga mengungkapkan, penampilan Prabowo di debat kedua cenderung menurun dari debat pertama.
Pasalnya, pada debat pertama, Prabowo memperoleh 31,4 persen sedangkan di debat kedua hanya 28,9 persen.
Ia mengatakan, pernyataan Prabowo yang paling disukai penonton saat debat kedua yakni terkait klarifikasi Prabowo soal kepemilikan lahan di Aceh dan Kalimantan yang menurutnya merupakan hak guna usaha (HGU).
"Jadi soal quote itu sama, disini pernyataan Prabowo yang mengklarifikasi itu disukai penonton sekitar 30 persen," jelasnya.
SMRC menyatakan survei mereka dilakukan di 25 Februari- 5 Maret dengan 2479 reaponden dan tingkat partisipasi 88 persen di 34 provinsi.
Responden yang disurvei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih di pilpres 2019 dengan metode multistage random sampling dengan margin of error survei rata-rata 2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.