News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Jusuf Kalla Sebut Penghapusan Ujian Nasional Berbahaya Bagi Kualitas Pendidikan Nasional

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meninjau bahan bakar wood pallate dan arang briket organik ramah lingkungan yang dipamerkan pada acara Silahturahmi Kebangsaan di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Minggu (17/3/2019). Acara tersebut digagas oleh relawan Jokowi-Ma'ruf, Jenggala Center Jabar. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak setuju dengan wacana penghapusan Ujian Nasional (UN).

Ia menilai, wacana tersebut berbahaya jika direalisasikan.

Alasannya sistem pendidikan Indonesia memerlukan tolak ukur sebagai bahan evaluasi.

"Jadi kalau mau dihapuskan (UN) justru berbahaya bagi kualitas pendidikan nasional. Tidak ada parameter untuk mengukur maju atau mundur (pendidikan Indonesia)," kata Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Baca: KPK Periksa 8 Anggota DPRD Jambi Terkait Suap Ketuk Palu Pengesahan RAPBD

Ia mengatakan, Ujian Nasional sangat diperlukan bagi siswa tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan tentu telah diatur dalam undang-undang pendidikan.

Jusuf Kalla menilai, Ujian Nasional menjadi satu cara untuk menjaga standar nasional pendidikan Indonesia.

Baca: Rizal Mallarangeng Tetap Jadi Plt Ketua DPD Golkar DKI Meskipun Ditugaskan Sebagai Korbid Galsus

"Kita harus menjaga standar, bahwa standar nasional itu di mana pun di Indonesia itu, bahwa tingkat pengetahuan daripada lulusan SD, SMP, SMA, itu harus mendekati nilai (UN) atau mendekati kemampuan kurikulum yang ada," jelas dia.

Diketahui dalam sesi debat cawapres Minggu (17/3/2019), cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno memaparkan visi dan misi dalam bidang pendidikan.

Baca: Oknum Caleg Ini Ternyata Ketua Komplotan Gembos Ban

Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, pihaknya akan menghapus sistem ujian nasional dalam menentukan kelulusan siswa.

Sistem ujian nasional akan diganti dengan penulusuran minat dan bakat.

"Kami juga memiliki konsep sekolah link and match dimana kita hadir penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan sistem pendidikan," ujar Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini