TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Prof Musni Umar mengatakan dirinya tidak percaya dengan lembaga-lembaga survei yang ada di Indonesia.
Dari hasil beberapa lembaga survei di Indonesia, mayoritas menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon nomor urut 01.
Namun, Prof Musni mengatakan masyarakat menginginkan perubahan.
Hal itu dikatakannya karena dia sendiri turun ke lapangan, menanyakan preferensi politik kepada rakyat miskin.
"Saya ingin menyampaikan, bahwa saya termasuk orang yang resah dan tidak percaya dengan survei-survei yang ada selama ini," kata Prof Musni dalam diskusi bertajuk 'Survei Pemilu, Realita atau Rekayasa?', di Media Center Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
"Kenapa? Saya ini hampir tiap hari turun di lapangan dan saya bertanya, wawancara dan memang salah satu yang akan mendapatkan data itu kita wawancara. Fenomena yang kita saksikan di saat kampanye dengan hasil wawancara saya dengan masyarakat itu sama sekali tidak tercermin dari hasil survei yang ada," imbuhnya.
Selanjutnya, dia membeberkan alasan lain dirinya meragukan hasil survei.
Pertama, kata Prof Musni, yang melakukan survei itu tak ada netralitasnya.
"Untuk kita mengatakan ini survei itu bias atau benar kalau kita netral," tuturnya.
Baca: Survei Indo Barometer: 58,5 Persen Responden Puas Pembangunan Infrastruktur Akan Pilih Jokowi-Ma’ruf
Kedua, lanjutnya, lembaga survei rata-rata dibiayai oleh yang membiayai, jadi dia tidak mandiri.
"Jadi siapa yang mendanai tentu yang lembaga survei itu dia akan mengikuti apa yang mendanai. kemudian ada juga metodeologi dan sebagainya," jelasnya.
Untuk mendukung data yang dia punya, pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu akhirnya menggelar riset atau survei yang dilakukan oleh LPPM.
Survei tersebut, katanya, dimulai Januari dan Februari dan pada tanggal 1 April nanti dan hanya
"Survei kita hanya di Jakarta, tetapi Jakarta akan menjadi Barometer kemenangan atau perubahan," ujarnya.
"Tetapi dengan alasan-alasan yang saya sampaikan tadi, mohon maaf saya lebih percaya apa yang saya lakukan dan bahkan saya kemarin ada menulis Prabowo-Sandi tak akan dikalahkan dalam Pemilu, kira-kira begitulah," pungkasnya.