News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

6 Bulan Kampanye, TKN Sebut Elektabilitas Prabowo-Sandi Hanya Naik 4%

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekertaris TKN Jokowi-Maruf Amin, Hasto Kristiyanto disela Safari Kebangsaan X di Banda Aceh, Aceh, Jumat (8/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf yang juga Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Hasto Kristiyanto, menginstruksikan kepada seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai terus bergerak secara militan.

Demi memenangkan Jokowi dan PDIP dalam pertarungan Pileg dan Pilpres April 2019 mendatang.

Penjelasan Hasto ini sejalan dengan hasil survey yang menempatkan PDIP dengan elektoral tertinggi antara 24.6 % sampai 29.2%, dan berdasarkan hasil survey Kompas 26.9%.

"PDIP sangat berkepentingan untuk memenangkan paslon Jokowi-Kisi Maruf Amin secara kuat, efektif dan solid. Dalam rangka penguatan sistem presidensial, gambaran ideal terjadi apabila Golkar bisa menduduki posisi no 2, mengalahkan Gerindra, dan PKB no 3," ujar Hasto dalam keterangan resminya, Kamis (21/3/2019).

Baca: Maruf Amin atau Sandiaga yang Lebih Dongkrak Elektabilitas? Ini Data Menurut Survei Litbang Kompas

Hasto yang juga menjabat sebagai Sekretaris TKN Jokowi – Kiai Maruf Amin ini menilai, apabila koalisi Partai pendukung Jokowi bisa bekerja secara bersama-sama serta efektif, maka hal ini akan berdampak pada naiknya electoral Partai pendukung Jokowi tersebut.

"Momentum Gerindra untuk turun drastis terbuka lebar, karena mereka hanya mengandalkan efek ekor jas, tanpa dukungan kekuatan teritorial," katanya.

"Dengan demikian kaki-kaki Gerindra bisa diminimkan kerjanya di lapangan. Disini tokoh-tokoh besar seperti dari NU, PKB, dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak-gerik HTI yang berada di belakang Prabowo-Sandi," tegas Hasto.

Keyakinan Hasto bahwa suara Gerindra akan menurun didasarkan pada hasil survei Kompas. Menurut Hasto, dalam rentang waktu kampanye selama enam (6) bulan, Prabowo-Sandi hanya mampu naik sekitar 4%.

Itupun lengkap dengan tarian Pak Prabowo, hoax, dan fitnah, serta dengan metode strategi pemenangan yang diimpor dari asing seperti fire hose of false hood.

"Bayangkan saja, dilengkapi dengan fitnah dan hoax, Prabowo-Sandi hanya mampu naik 4 % dalam waktu 6 bulan, dan sekarang tinggal 26 hari, Maka kami optimis Jokowi - KH Maruf Amin menang semakin tebal,” ungkap Hasto.

“Elektoral PDIP yang tinggi akan jadi daya tarik dan daya dorong maksimum bagi Jokowi – KH. Ma’ruf Amin. Terlebih kami bersama Parpol KIK (Koalisi Indonesia Kerja) lainnya seperti Golkar, PKB, PPP dll memiliki basis kultural dan tradisisional yang kuat," ujarnya.

"Maka dari itu, hasil survey Kompas yang memenangkan Jokowi – KH. Maruf Amin sebesar 56.8%, kami tetapkan sebagai target pesimis. Sementara target realistis kami adalah 63.4%, " Hasto menegaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini