News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Cerita Masa Muda Ma'ruf Amin Sempat Ditawari Jadi Polisi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Maruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berbagi kisah semasa muda.

Ma'ruf berkisah sisi lain dirinya yang identik dengan sosok ulama. Saat berusia 22 tahun di tahun 1965, Ma'ruf menerima tawaran untuk menjadi polisi.

"Saya pernah diberi tawaran untuk jadi polisi. Itu sekitar tahun 65. Dan saya dipanggil untuk jadi polisi," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/3/2019).

Namun, Ma'ruf menolak tawaran itu. Ia dilarang oleh sang nenek, yang mengasuhnya sejak ibundanya meninggal dunia. Nenek Ma'ruf meminta cucunya untuk mengikuti jalur keluarga untuk menjadi seorang ulama dan kiai.

"Nenek saya bilang, 'kamu jangan jadi polisi, jadi kiai saja'. Jadi saya jalurnya jalur kiai, ulama," ucap Ma'ruf.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengungkapkan keluarganya adalah keluarga ulama. Ayahnya, yang juga seorang kiai, sudah mengirim Ma'ruf untuk mondok di pesantren.

Baca: Terduga Teroris Wanita Asal Klaten Tidak Dimakamkan di Klaten, Polri: Permintaan Keluarga

"Ayah saya kiai, keluarga kakek saya kiai, jadi memang saya menjadi keluarga kiai," tutur Ma'ruf.

Sang Ayah menginginkan anaknya belajar di pesantren tradisional, di Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. "Jadi yang boleh itu di Tebu Ireng, makanya saya mondoknya di Tebu Ireng," imbuh Ma'ruf.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini