TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Ma’ruf Amin terjun menjadi cawapres 01 untuk menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan.
Ia berusaha untuk menyatukan semua elemen bangsa agar tidak bertikai di bawah naungan NKRI.
Pandangan ini disampaikan Ikhsan Abdullah, Tim Khusus KH Ma'ruf Amin.
Menurut dia, semangat menyatukan dan memajukan umat cinta Tanah Air dan menjaga NKRI adalah nyanyian wajib serta menu harian yang terus dikumandangkan Kiai Ma’ruf di manapun, sampai ke Negeri Jiran.
“Jika kemudian ada yang meragukan kapasitas KH Ma'ruf Amin sang ulama besar yang kita miliki pada abad ini maka itu sangat
mengherankan,” katanya dalam siaran persnya, Senin (25/3/2019).
Baca: Saat Maruf Amin Balas Pujian Jokowi
Ikhsan menandaskan, selama ini Kiai Ma'ruf tidak kenal lelah terus menerus menyemaikan benih hubbul wathon minal iman dengan tausyiah yang menyejukan serta terus menyuburkan semangat optimisme.
Mantan Rais Aam PBNU itu tak pernah berhenti memelihara nilai-nilai yang baik dan terus mengembangkan inovasi untuk mencapai kebaikan yang lebih baik lagi.
‘’Hal ini sebagaimana jargon Kiai Ma’ruf yang sangat terkenal yaitu Al Islakh ila mahuwal Aslakh, Summal Aslakh wal Aslakh
yang artinya kurang lebih melakukan perubahan secara terus menerus dan berkelanjutan (innovative sustainable improvement),” tuturnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch itu menuturkan, demi menyatukan bangsa itulah KiaiMa’ruf telah berkeliling dari Aceh
hingga Papua.
Tidak kurang dari 1.111 titik pertemuan sudah dihadirinya sejak Agustus tahun lalu.
‘’Jutaan umat ia sapa dan kunjungi dengan simpul silaturahim, bertemu ulama, istighasah, tablig akbar, halaqoh kebangsaan, muzakaroh alim ulama, dan Munas serta Milad NU. Tujuannya untuk menyatukan umat dari perpecahan,’’ katanya.
Dia lantas menyayangkan ada manuver yang menyerang Kiai Ma’ruf karena berseberangan pandangan politiknya dalam pilpres ini.
Bahkan mereka juga berani mengatakan, KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan Jokowi tidak mampu mendongkrak suara (elektabilitas) petahana.
“Ini senjata kebohongan dan fitnah keji yang sengaja ditebar sebagai virus untuk menciptakan disharmoni yang target
akhirnya adalah terciptanya kebisingan internal pasangan nomor urut 01,” ujarnya.