TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melakukan kampanye terbuka perdana di Serang, Banten, Minggu (24/3/2019) lalu.
Kala itu, Jokowi mengungkap alasan pemilihan lokasi Banten karena merupakan tempat kelahiran dari Ma'ruf Amin.
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan alasan kubu petahana berkampanye disana karena ingin menggenjot suara di wilayah tersebut.
"Basically memang mau genjot suara sih (kubu petahana,-red), disana tuh masih kalah suaranya Jokowi-Ma'ruf Amin sama Prabowo-Sandi," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/3/2019).
Ia menjelaskan, hingga saat ini suara Jokowi disana masih kurang dan kalah dari saingannya yakni Prabowo.
Baca: Jika Marc Marquez Hengkang, Jorge Lorenzo Disiapkan Jadi Manuver Rahasia Repsol Honda?
Meski begitu, ia menilai seharusnya Jokowi mampu mengamankan suara disana karena pendampingnya merupakan orang Banten.
Bila kembali kalah, Hendri menyebut hal itu akan mengingatkan pada Pilpres 2014 silam, dimana Jokowi-Jusuf Kalla juga mengalami kekalahan suara di Banten.
"Ya sampai hari ini pun suara Jokowi disana masih kurang, masih kalah dengan Prabowo. Makanya diambil di sana dulu, daerah yang dia (Jokowi) lemah. Seharusnya nggak kalah disana karena disana adalah tempatnya Kiai Ma'ruf," kata dia.
Pria yang mengidolakan klub sepakbola Liverpool FC itu mengatakan Banten bukanlah salah satu lumbung suara bagi kubu petahana.
Karena, ia melihat di Pulau Jawa kubu 02 unggul di wilayah Jakarta dan Jakarta Barat. Sementara kubu 01 lebih unggul di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di sisi lain, Hendri menilai pengambilan lokasi Banten juga bisa saja sudah diperhitungkan oleh Jokowi terkait jarak dan waktu.
"Sebetulnya perhitungan-perhitungannya sudah tepat, mungkin Jokowi juga memperhitungkan jarak yang dekat dulu, kemudian jauh, kemudian kembali lagi ke Jakarta," kata dia.
"Dan kemudian menurut saya juga mempertimbangkan waktu juga sih. Kemarin kan memang pada libur jadi disanalah mereka (kubu petahana) mulai kampanye," tukas Hendri.