Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rakornas bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019.
Temanya, "Pilihan Boleh Beda, Persatuan, Kesatuan Bangsa Harus Kita Jaga". Acara ini mengambil tempat di Hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Sudarmo menjelaskan bahwa ajang pesta demokrasi seperti Pemilu adalah wahana mendapatkan legitimasi dari sebuah pemerintahan.
Maka hasil dari Pemilu tersebut besar harapan punya legitimasi kuat dan bersifat amanah. Sesuai asasnya, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Baca: Survei Charta Politika: 76 Persen Pemilih Sudah Mantap dengan Pilihan Capres-Cawapresnya
"Pesta demokrasi yang akan menjadi tonggak sejarah karena dilakukan serentak untuk lima jenis pemilihan dalam waktu bersamaan. Hal ini akan menjadi warisan bangsa dan sorotan dunia internasional, apakah bangsa Indonesia mampu menyelenggarakan konsolidasi untuk memilih pemimpin," tutur Sudarmo di lokasi, Rabu (27/3/2019).
Sementara kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2019, ditentukan beberapa faktor. Salah satunya soal kesiapan para penyelenggaranya, baik Pemerintah, maupun dari sisi keamanan mengantisipasi potensi kerawanan.
Hal itu jadi salah satu tujuan digelarnya Rakornas ini, yang diharapkan bisa mewujudkan sinergitas secara berkesinambungan antar pemangku kepentingan.
"Suksesnya pesta demokrasi ini tergantung semua pihak utamanya penyelenggara Pemilu, pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan dalam mengantisipasi kerawanan Pemilu," jelas dia.
Dalam Rakornas yang digagas Kemendagri ini, hadir Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo serta diikuti 2.500 peserta Regional Tengah dari unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kaban/Kakan Kesbangpol Provinsi Kabupaten/Kota, serta unsur penyelenggara Pemilu.