News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Johny G Plate Sebut Pemikiran Prabowo soal Isu Pertahanan Tidak Tepat Diterapkan di Era Ini

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Nasional Demokrat, Johnny G. Plate menanggapi Debat ke Empat Calon Presiden Pemilu 2019 di sebuah hotel, Jakarta Pusat, Minggu (30/3/2019)

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Johnny G Plate berikan tanggapan mengenai Debat keempat pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Minggu (30/3/2019).

Menurutnya capres nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak tepat di era sekarang ini membangun pertahanan negara yang terlalu berorientasi pada kekuatan militer.

Baca: Siapa Pembisik Jokowi yang Dimaksud Prabowo?

"Kalau Prabowo itu maunya perang saja, sangat militeristik minded. Yang perlu dipertanyakan, ada apa itu? Nah ini hati-hati kita," kata Johnny G Plate.

Menurutnya, pertahanan negara harus dibangun berdasarkan keseimbangan anggaran yang ada.

Pertahanan negara tidak hanya bidang militer saja, tetapi juga diplomasi dan ekonomi yang stabil.

"Kita negara besar, minimum essential force kita, perlahan-lahan kita penuhi sesuai dengan ketersedian budget atau anggaran kita. Karenanya kita harus seimbangkan antara kekuatan hard power dan kekuatan soft power," tambah politisi kelahiran Ruteng, NTT 63 tahun lalu itu.

Sebagaimana diketahui, acara debat tersebut bertema tentang pertahanan keamanan, pemerintahan, hubungan luar negeri, dan ideologi.

Dalam debat tersebut, adu argumen para capres berlangsung seru.

Baca: Usai Debat Capres, Prabowo Melayat Ke Rumah Duka Isteri Jenderal Panggabean

Selain berbeda pendapat mengenai strategi pertahanan, kedua capres juga berbeda pendapat mengenai strategi pencegahan korupsi di lembaga pemerintah.

Prabowo lebih menekankan kenaikan gaji pada Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mencegah korupsi di lembaga pemerintah, sedangkan Presiden Jokowi lebih menekankan kepada digitalisasi sistem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini