Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, mengklaim adanya temuan 17,5 daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah.
Slamet pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menangani masalah tersebut. Jika tidak, ia mengatakan berarti KPU zalim.
"Ada penemuan 17,5 juta suara dalam DPT yang bermasalah, itu bukan hal sepele. Kami mengingatkan KPU bahwa itu persoalan besar yang harus cepat ditangani. Sebab kalau tidak, sampai dengan pemilu, berarti KPU zalim," ujar Slamet, di atas mobil komando, dalam Apel Siaga 313 di depan Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
Menurutnya, apabila KPU tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini maka akan zalim ke masyarakat Indonesia, yang menentukan pilihan.
Slamet juga menegaskan pihaknya pun akan termasuk zalim ketika tidak memperjuangkan masalah DPT ini. Apalagi dirinya mengetahui ada permasalahan tersebut.
"Kalau kami tidak perjuangkan, kami juga termasuk zalim. Wahai KPU kalau anda membiarkan, maka anda zalim ke istri dan keluarga bahkan zalim ke rakyat," kata dia.
Baca: TKN Pastikan Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin Tidak Berisi Fitnah
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar KPU, Bawaslu, TNI dan Polri mampu menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Terutama kepada KPU dan Bawaslu sebagai wasit, agar tetap berlaku adil jujur tidak boleh ada kecurangan.
Adapun aksi Apel Siaga 313 ini dihadiri pula oleh Ketum FPI Sobri Lubis, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen FUI Al Khathath.
Seperti diketahui, aksi Apel Siaga 313 ini merupakan simulasi untuk aksi lanjutan, yaitu 'Putihkan TPS 17 April' saat digelarnya Pemilu Serentak 2019 nanti.
Adapun Aksi Apel Siaga 313 dimulai dengan salat subuh dan salat dhuha berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa. Lalu berjalan kaki menuju kantor KPU.