TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengancam akan melakukan people power jika ada kecurangan di Pilpres 2019.
Amien memilih mengambil cara itu ketimbang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, Amien Rais seharusnya memberikan contoh bagaimana menggunakan cara dan jalur demokratis dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik kepentingan di pemilu.
"Karena negara kita sudah kita sepakati negara demokrasi dan sudah disepakati kita punya konstitusi. Maka semua elite politik sebaiknya memberikan contoh untuk menggunakan cara dan jalur demokratis dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik kepentingan," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC) kepada Tribunnews.com, Senin (1/4/2019).
Baca: TKN: Ancaman People Power Amien Rais Tak Sesuai Kondisi Demokrasi di Indonesia
Menurut Djayadi Hanan, hal ini akan penting bagi konsolidasi demokrasi Indonesia.
Untuk pemilu juga kata dia, sudah jelas disepakati melalui Undang-undang bahwa kalau ada pelanggaran atau dugaan pelanggaran seperti dugaan kecurangan pemilu, maka salurannya jelas, ada dua yaitu melalui Bawaslu dan MK.
Karenanya, dia meminta pakailah saluran Bawaslu dan MK untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan jika ada ditemukan.
Bukan menggerakkan people power.
"Memberikan kritik dan peringatan kepada penyelenggara pemilu sah dan boleh saja, tapi tidak boleh dengan cara yang tidak mendidik masyarakat," kritik Djayadi Hanan.
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019) kemarin untuk mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.
Ketua Dewan Kehormatan PAN itu mengancam akan menggerakkan massa jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
"Kalau sampai tim kami bisa membuktikan ada kecurangan yang sistematis, terukur dan masif, kami akan bertindak tidak perlu lagu kami datang ke MK. Kami menggerakkan rakyat (people power)," ujarnya.