Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, menjelaskan adanya 'pembisik' sebagai hal biasa.
Dia pun mengaku ketika menjadi menteri agraria dan tata ruang, juga dibisiki bawahannya tentang situasi dan kondisi terbaru.
Begitu pun dengan Calon Presiden Prabowo Subianto menurutnya mempunyai pembisik atau orang yang memberi informasi dan masukan.
Baca: BPN: Biasanya Perusak Alat Peraga Kampanye Dia Dia Juga
"Ya ada saja yang membisiki. Pak Prabowo juga ada pembisik, tapi kroscek. Tidak serta merta iya begitu. Apalagi ini kan soal pemerintahan dan negara," kata Ferry Mursyidan Baldan saat ditemui di kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Ia mengungkap pengalamannya bersama dengan Prabowo Subianto bila mendapatkan informasi harus ada pendapat kedua.
Hal tersebut layaknya orang memeriksakan sakit ke dokter.
Baca: Lukman Hakim: Kementerian Agama Menghadapi Badai yang Tidak Pernah Terbayangkan Sebelumnya
Orang biasanya akan datang ke dokter lain untuk mengetahui pasti penyakitnya dan penyembuhannya.
"Kalau berobat kan juga begitu. Kita perlu second opinion juga untuk mengobati penyakitnya. Jadi, selama saya bersama Pak Prabowo, dia selalu mengecek informasi dan kebenaran data yang diberikan," jelas dia.
Sebelumnya, Selama debat Calon Presiden antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto berlangsung, Tribun mencatat lebih dari tiga kali capres nomor urut 02 membicarakan mengenai 'Pembisik' Jokowi.
Tidak hanya itu, Prabowo juga menjelaskan mengenai budaya Indonesia yang masih lekat dengan ungkapan "Asal Bapak Senang" dalam beberapa sesi debat.
Baca: Jusuf Kalla: Tidak Ada Negara yang Bisa Maju Tanpa IPTEK
Kedua hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pertanyaan maupun memberikan tanggapan dari pembahasan mengenai Pertahanan dan Pemerintahan.
"Saya hanya mengatakan saya pengalaman di tentara, budaya kalau ketemu panglima, 'Siap, Pak. Rudal cukup, Pak.' Pak, tidak benar Pak. Jadi itu saja, Pak, saya tidak menyalahkan bapak. Ini budaya Indonesia, ABS, asal bapak senang," kata Prabowo saat Debat Capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).
"Saya yakin, bukan salah bapak. Tapi pembisik bapak yang salah memberikannya informasi," tambah Prabowo.