News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Mantan Kapolsek Pasirwangi Mengaku Diminta Dukung Jokowi-Ma'ruf, TKN: Polisi Masih Netral

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eva Kusuma Sundari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari meyakini Polri masih terjaga netralitasnya menghadapi Pilpres 2019.

Hal itu disampaikannya merespons pengakuan Mantan Kapolsek Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, AKP Sulman Aziz.

Dalam pengakuannya, Sulman Aziz diminta untuk mendukung dan memenangkan Capres-Cawapres nomor urut 01.

"Saya yakin itu kasuistik dan saya masih percaya bahwa polisi masih berada on the right track," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Menurutnya, pernyataan Sulman Aziz tersebut menimbulkan kegaduhan menjelang hari H pencoblosan pada 17 April mendatang.

Baca: Prabowo Kantongi Uang Rp 50 Ribu di Saku Jas Sesaat Sebelum Debat Keempat, Ini Cerita di Baliknya

Politisi PDI Perjuangan itu pun meminta agar kasus tersebut dapat diusut tuntas.

"Saya harap itu segera dibereskan karena menimbulkan kegaduhan muncul menjelang coblosan ini," katanya.

"Saya harap segera Kapolri itu melakukan beberapa tindakan misalkan Kapolres Garut ya itu membuat statement bersama disaksikan oleh Bawaslu," imbuhnya.

Selain itu, Eva memastikan hal tersebut bukan merupakan instruksi dari TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Ia percaya Kapolri beserta jajarannya bersikap profesional mengahadapi Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden) 2019.

"Kan diluar wewenang kita, kita urusannya hanya urusan kampanye dan kita percaya bahwa Kapolri profesional dan juga teman-teman di kepolisian yang lain," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz angkat bicara terkait dimutasi ke Polda Jawa Barat, karena dianggap tidak netral mendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo-Sandi.

Sulman menegaskan dirinya seperti dizalimi. Padahal, ia hanya menjalankan tugas sebagai kapolsek untuk memastikan kegiatan deklarasi Prabowo-Sandi pada tanggal (25/2/2019) di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Jawa Barat agar berjalan sesuai ketentuan.

"Saya dimutasikan dari Kapolsek ke Polda Jawa Barat dikarenakan saya berfoto dengan seorang tokoh agama NU Kecamatan Pasirwangi kebetulan sebagai ketua panitia deklarasi Prabowo Sandi yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019," ujar Sulman di Lokataru, Jakarta Timur, Minggu (31/3/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini