TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sampah bertebaran usai kampanye terbuka calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi) di Stadion Temanggung Abdul Jamal, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/4/2019).
Pemandangan tidak sedap itu membuat sejumlah relawan pendukung Jokowi tergerak untuk memungut sampah yang berserakan.
Antoni (30), salah satu relawan pendukung Jokowi tampak ikut memugut sampah yang berserakan.
Antoni mengatakan, apa yang dilakukannya ini tanpa ada diperintah dan murni spontanitas saja.
Baca: Puluhan Pendukung Pingsan Akibat Cuaca Terik, Jokowi Hentikan Pidatonya Beberapa Kali
Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan kawasan Stadion Temanggung Abdul Jamal.
"Awalnyakan kawasan stadion ini bersih, dan setelah kegiatan kampanye ini, juga harus bersih," kata Antoni.
Hal serupa juga dilakukan relawan jokowi lainnya, Fitri.
Fitri mengatakan, apa yang dilakukan merupakan spontanitas.
Fitri mengatakan, kebersihan di stadion merupakan tugas dan tanggung jawab semua orang.
"Ini spontan aja, karena melihat banyak sampah dan tidak ada yang memungut, jadi saya tergerak membersihkannya," ungkapnya.
Fitri mengatakan, apa yang mereka lakukan sama sekali tidak ada upaya pencitraan.
Namun, para relawan hanya ingin meringankan kinerja petugas kebersihan.
Apalagi di area lokasi kegiatan sangat minim tempat sampah.
Ditambah lagi kesadaran masyarakat untuk menjaga sampah masing-masing sangat minim, hal ini membuat sejumlah sampah terlihat berserahkan di sekitar lokasi kanpanye.
Jokowi menggelar kampanye terbuka di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Dalam orasinya, Jokowi memamekan tiga "kartu sakti" yang menjadi janji kampanye jika kembali terpilih pada Pilpres 2019.
Jokowi berpasangan dengan Ma"ruf Amin melawan pesaingnya capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (*)
Dua Janji Jokowi untuk Kepri
Datang ke Batam, capres petahana Joko Widodo melakukan orasi di hadapan massa pendukungnya, Sabtu (6/4) di lapangan parkir Stadion Temenggung Abdul Jamal.
Ada dua hal penting yang disampaikan Jokowi saat orasi di Batam.
Pertama, Jokowi akan melakukan sertifikasi lahan kampung tua sebagai bagian dari janji kampanyenya.
"Siapa setuju kampung tua disertifikasi? Itu akan kita lakukan segera, maksimal 3 bulan akan kita selesaikan," kata Jokowi.
Seperti diketahui, saat ini ada 37 titik kampung tua di Batam dan saat ini status tanah tersebut masih tumpang tindih.
Kedua, capres nomor urut 01 Jokowi juga menyinggung soal Jembatan Batam-Bintan.
Jembatan yang menghubungkan dua daerah di Kepri ini memang telah lama digadang-gadang akan dikerjakan, namun sampai saat ini belum juga terealisasi.
"Siapa setuju Jembatan Batam-Bintan dibangun? Minggu depan kita kirim tim untuk mengecek. DED (Detailed Engineering Design) segera dibuat," ujarnya.
Momen kampanye akbarnya di Batam, Jokowi juga memanfaatkan kesempatan itu untuk mengenalkan tiga kartu yang akan menjadi program andalannya ke depan, jika terpilih lagi sebagai Presiden RI.
Pertama, KIP atau kartu Indonesia Pintar. KIP yang selama ini untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah, nantinya akan dikembangkan bagi lulusan SMA/SMK yang lulus dan ingin masuk universitas, baik dalam dan luar negeri.
Dengan kartu itu, anak-anak muda Indonesia yang lulus sekolah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya.
"Kita ingin mencetak sebanyak-banyaknya sarjana supaya kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain," kata Jokowi.
Kedua, Kartu Prakerja. Kartu ini diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK maupun mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau bagi mereka yang ingin memperbaiki keahlian atau kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Cari kartu ini. Akan diberikan training, pelatihan dalam dan luar negeri. Siapa setuju kartu ini? Dengan kartu ini kalau sudah lakukan latihan tapi belum bisa masuk dunia kerja, akan dapat insentif dari sini," ujarnya.
Kartu ketiga yang diperkenalkannya di hadapan massa relawan, adalah kartu sembako murah yang dikhususkan untuk ibu-ibu rumah tangga.
Dengan kartu ini, lanjutnya, ibu-ibu bisa mendapatkan diskon untuk membeli gula, beras, minyak makan dan lainnya.
"Dengan catatan, ketiga kartu ini baru akan dimulai tahun depan (2020) setelah kami terpilih, karena ini program capres," kata Jokowi.
Target Suara 70 persen
Joko Widodo menargetkan perolehan suara di Kepulauan Riau, minimal 70 persen.
"Tahun 2014, Jokowi - JK di Kepulauan Riau mendapatkan 59 persen, tapi melihat sore hari ini, antusias seperti ini, minimal 70 persen. Setuju?" Kata Jokowi yang disambut teriakan kata setuju dari ribuan pendukung Jokowi - Maruf Amin.
Suasana di Temenggung Abdul Djamal, Sabtu siang hingga sore memang penuh-sesak.
Sebagian orang membawa bendera partai politik pendukung pasangan nomor urut 01 itu.
Jokowi menjelaskan, target 70 persen suara dari Kepulauan Riau, sangat mungkin tercapai melihat kehadiran warga yang hadir di lokasi kampanye begitu banyak dan sangat antusias.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun berharap seluruh pendukungnya untuk bekerja keras dan mengajak seluruh keluarganya agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019.
"Minimal 70 persen, artinya 80 persen boleh, 90 persen boleh, 95 persen boleh," ucap Jokowi.
"Ajak teman-teman kita, tetangga untuk nanti tanggal 17 April datang berbondong-bondong ke TPS. Kalau bisa pakai baju putih, karena yang akan dicoblos bajunya putih," sambung Jokowi.
Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraup suara di Kepulauan Riau sebanyak 491.819 atau 59,63 persen.
Sementara, Prabowo-Hatta memperoleh 332.908 atau 40,37 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Kampanye Jokowi di Batam, Relawan Bersihkan Sampah Berserakan Secara Spontan"