Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan meminta semua pihak agar tidak menggunakan surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai bahan adu domba partai berlambang mercy itu dengan Koalisi Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebelumnya sejumlah pihak menyatakan surat SBY yang menduga ada unsur tidak lazim dan tidak inklusif dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi sebagai bentuk ketidakpuasan presiden Indonesia keenam itu terhadap acara tersebut.
“Saya katakan kepada semua pihak agar tidak menggunakan isu ini untuk adu domba dan untuk kepentingan sesaat, apalagi yang disampaikan Pak SBY adalah mengenai pengalamannya menjadi presiden Indonesia selama 10 tahun agar Indonesia tak terpecah dan siklus lima tahunan Pilpres tetap berjalan baik,” ungkap Hinca ditemui di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Hinca menjelaskan bahwa melalui surat itu SBY ingin mengatakan bahwa jika nanti terpilih sebagai Presiden Indonesia 2019-2024 maka Prabowo harus menjadi presiden bagi semua masyarakat Indonesia.
Baca: Politisi Demokrat Jelaskan AHY Tak Datang di Kampanye Akbar Prabowo
Dan menurut Hinca surat itu sudah disampaikan langsung kepada Prabowo sebelum acara berlangsung.
“Pak SBY mengingatkan bahwa jika nanti terpilih sebagai presiden maka Pak Prabowo perlu inklusif dan menjadi presiden bagi semuanya, Pak SBY ingin Pak Prabowo memanfaatkan momentum kampanye akbar agar menjadi presiden bagi semuanya,” ucap Hinca.
Hinca menegaskan bahwa pesan tersebut adalah bentuk dukungan SBY agar Prabowo sukses menjalankan kampanye sebagai capres dan sukses melenggang sebagai Presiden Indonesia 2019-2024.
“Pesan itu disampaikan Pak SBY dengan niat agar Pemilu berjalan baik tanpa interprestasi lain,” pungkas Hinca.