News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Sikap SBY Pertanyakan Kampanye Politik Identitas Prabowo Dianggap Melegakan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris TKN Hasto, Ketua DPP PDIP Djarot dan Ketum DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas menghadiri pembekalan 3.000-an relawan ABJ Jawa Timur di Hotel Mahkota, Genteng Banyuwangi, Minggu (27/1/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Surat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan kegelisahan beliau terhadap kampanye terbuka Prabowo-Sandiaga yang jauh dari cerminan inklusivitas dan penghargaan atas nilai-nilai pluralitas Indonesia sebagai bangsa majemuk.

Demikian disampaikan Wakil Kepala Rumah Aspirasi paslon 01 Jokowi-Amin, Michael Umbas kepada pers di Jakarta, Senin (8/4/2019).

"Sikap ini melegakan dan menegaskan SBY lebih mementingkan kesinambungan nilai-nilai kemajemukan sebagai ciri bahkan arus utama dalam demokrasi dan berbagai artikulasi dan ekspresi berpolitik," ujar Umbas.

Sebagai mantan Presiden RI, Umbas mengatakan SBY memiliki sensitivitas terhadap potensi-potensi penguatan politik identitas yang akan menggerus nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang dibangun bahkan sebelum republik ini berdiri.

"Politik yang mengayomi semua warga negara yang plural itulah yang penting dan esensial sesuai dengan ideologi bangsa Pancasila," ujar Umbas.

Baca: SBY Peringatkan Prabowo Subianto dalam Berkampanye, Ini Poin-poin yang Diperingatkan

Menurut dia, sikap SBY tersebut tentu belum terlambat sebelum Pilpres 17 April nanti.

"Sebab rakyat tetap menaruh harapan perhelatan demokrasi ini akan berlangsung tanpa dominasi kekuatan kelompok massa dan ancaman kekerasan verbal dan non verbal, sehingga tidak akan memutus rantai kebersamaan, persahabatan dan persatuan sebagai sesama anak bangsa," ujar Umbas.

Kampanye akbar Prabowo-Sandi di SUGBK, Jakarta, Minggu (7/4/2019) lalu, menurut Umbas, terkesan eksklusif.

"Tidak inklusif, dan tidak lazim sekaligus jauh dari nilai-nilai keindonesiaan. Kampanye Pilpres sudah sepatutnya dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat. Tanpa memandang latar belakang suku, agama maupun identitas," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa bercermin pada kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Dalam setiap perhelatan kampanye di daerah selalu disambut antusias oleh rakyat.

"Pak Jokowi tampil mengedepankan programnya seperti tiga kartu yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako Murah. Semua yang hadir tercerdaskan secara politik. Rakyat yang mengikuti kampanye-kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin pun berasal dari berbagai latar belakang. Pak Jokowi memberi bukti sangat menghargai segala bentuk perbedaan," ujar Umbas.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto juga menananggapi surat SBY yang berisi kritikan terhadap kampanye Prabowo-Sandi.

“Kami bisa memahami kegelisahan dari SBY, terlebih dalam putaran terakhir ini, Prabowo menampilkan sosok yang mudah emosional,” kata Hasto.

“Kemudian menampilkan kampanye yang berbeda jauh dari yang diharapkan SBY. Kampanye tidak lazim, kampanyenya tidak inklusif dan sangat ekslusif, dan itu tidak mencerminkan ke-Indonesiaan kita. Dia (SBY) sosok pemimpin yang santun yang tidak menyukai kata-kata kasar, fitnah, dan hoaks yang selama ini banyak dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandiaga,” tambah Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini