News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Amien: Kita Sering Dituduh Berupaya Mendelegitimasi KPU

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais usai memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (4/4/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan dari empat orang saksi salah satunya yaitu Amien Rais. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) membenahi daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden 2019.

Menurutnya DPT yang ada saat ini masih ada yang tidak wajar, padahal Pemilu tinggal 9 hari lagi.

"Ini adalah upaya kita terakahir untuk mengigatkan sebuah peristiwa besar yang kita masuki 9 hari lagi, tapi bahan-bahan pemilu dalam hal ini itu (DPT) masih memuat data yang tidak wajar, dia invalid," ujar Amien dalam diskusi masalah DPT di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa,(9/3/2019).

Amien mengatakan apa yang dilakukan pihaknya mendorong pembenahan DPT, agar Pemilu berlangsung jujur dan demokratis. Namun selama ini ia justru dituding berupaya mendelegitimasi KPU.

Baca: Jokowi Dikirab Naik Kereta Kuda dalam Kampanye Terbuka di Solo

"Kita seringkali dituduh melakukan upaya delegitimasi KPU. Sesungguhnya kita justru akan mengupayakan agar pemilunya itu legitimate hasilnya legitimate,presiden wakil presiden legitimate," katanya.

Selain itu menurut Amien agar pemilu jujur dan adil ia telah mengusulkan agar rekapitulasi suara tidak digelar di Hotel Borobudur. Melainkan di kantor KPU atau di DPR.

"Sekarang kita minta supaya perhitungannya jurdil jujur dan adil itu dan ini sesuatu yang amat mudah, mau tidak mau tapi memang sudah ada maksud-maksud yang misterius memang menghambat usaha kita," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini