TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) membenahi daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden 2019.
Menurutnya DPT yang ada saat ini masih ada yang tidak wajar, padahal Pemilu tinggal 9 hari lagi.
"Ini adalah upaya kita terakahir untuk mengigatkan sebuah peristiwa besar yang kita masuki 9 hari lagi, tapi bahan-bahan pemilu dalam hal ini itu (DPT) masih memuat data yang tidak wajar, dia invalid," ujar Amien dalam diskusi masalah DPT di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa,(9/3/2019).
Amien mengatakan apa yang dilakukan pihaknya mendorong pembenahan DPT, agar Pemilu berlangsung jujur dan demokratis. Namun selama ini ia justru dituding berupaya mendelegitimasi KPU.
Baca: Jokowi Dikirab Naik Kereta Kuda dalam Kampanye Terbuka di Solo
"Kita seringkali dituduh melakukan upaya delegitimasi KPU. Sesungguhnya kita justru akan mengupayakan agar pemilunya itu legitimate hasilnya legitimate,presiden wakil presiden legitimate," katanya.
Selain itu menurut Amien agar pemilu jujur dan adil ia telah mengusulkan agar rekapitulasi suara tidak digelar di Hotel Borobudur. Melainkan di kantor KPU atau di DPR.
"Sekarang kita minta supaya perhitungannya jurdil jujur dan adil itu dan ini sesuatu yang amat mudah, mau tidak mau tapi memang sudah ada maksud-maksud yang misterius memang menghambat usaha kita," pungkasnya.