TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung tentang istilah Partai Komunis Indonesia (PKI) di acara kampanye terbuka yang dia gelar di Stadion Singaperbangsa Kabupaten Karawang, Selasa (9/4/2019).
Hal itu disampaikan Jokowi saat orasi dalam kampanye terbuka di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Selasa (9/4/2019), menanggapi kabar bohong yang menuding dirinya PKI. "Itu hoaks, itu kabar bohong," kata Jokowi.
Jokowi menyebut ia lahir pada 1961, sementara pemberontakan G30S terjadi pada 1965. Menurutnya, tidak mungkin anak umur empat tahun terlibat PKI.
Baca: Tertarik Daftar Calon Praja IPDN? Simak 4 Tahapan Seleksi dan 21 Persyaratannya
"Umur saya baru 4 tahun. Logikanya itu lho. Mikir, mikir, mikir. Artinya apa, yang membuat kebohongan itu tidak mikir," katanya.
Jokowi juga menyinggung ujaran kebencian yang kerap ditunjukkan kepadanya. Misalnya kabar yang menyebut jika Jokowi-Amin menang, pendidikan agama akan dihapus, azan akan dilarang, dan perkawinan sejenis akan diperbolehkan. "Itu bohong semua, itu hasutan, itu fitnah," katanya.
Baca: Keren, SMK Muhammadiyah Kota Magelang Terapkan Ujian Berbasis Smartphone Android
Jokowi lalu meminta para pendukungnya untuk meluruskan kabar hoaks tentang dirinya, terlebih hari pencoblosan tinggal delapan hari lagi. "Kalau ada tetangga kita yang terkena hoaks, saya minta tolong untuk diluruskan," kata dia.
Laporan: Kontributor Karawang, Farida Farhan
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi: Yang Buat Kebohongan Tidak Mikir