TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delapan hari menjelang pencoblosan pada Pilpres 2019, berbagai lembaga survei banyak yang merilis elektabilitas kedua pasangan calon di pilpres 2019.
Terbaru, kemarin dua lembaga survei yakni Puskaptis dan Indodata merilis survei terkait elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga terpaut 18 persen.
Menariknya, hampir sama dengan tahun 2014, lembaga-lembaga survei ini juga tak "kompak". Ada yang memenangkan Prabowo, ada juga yang memenangkan Jokowi.
Siapa saja lembaga-lembaga survei tersebut, berikut penelusuran Tribunnews.com
1. LEMBAGA SURVEI YANG SEBUT PRABOWO UNGGUL
PUSKAPTIS
Lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis atau Puskaptis merilis hasil survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019.
Puskaptis memaparkan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul tipis yakni 47,59 persen sementara dari Jokowi - Maaruf Amin 45,37 persen.
Ia mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang unggul dari Jokowi-Maaruf, diungkap publik dengan berbagai alasan diantaranya menginginkan perubahan dan presiden baru.
Survei dilakukan pada 26 Maret - 2 April 2019, yang diklaim dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa
Dalam surveinya Puskaptis menyatakan, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa.
SURVEI INTERNAL BPN
Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi menggelar survei internal mengenai elektabilitas pasangan calon di Pemilu Presiden 2019.
Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Sugiono mengklaim bahwa berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo-Sandi berada di angka 62 persen, sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf 38 persen.
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," kata Sugion di Hotel Dharmawangsa, Jakart, Senin (8/4/2019).
Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi sejak Maret 2019. Survei tersebut menurutnya melibatkan 1440 responden dengan metode multistage random sampling.
"Melibatkan sekitar 1.440 responden dengan metode multistage random sampling," kata Sugiono.
Hanya saja Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut tidak memaparkan secara rinci mengenai survei internalnya tersebut. Pasalnya menurut Sugiono survei internal digunakan untuk mengukur kerja tim kampanye, dan tidak ada niatan untuk dipublikasikan.
"Sebenarnya ini (survei inernal) hanya untuk melihat bagaimana posisi kita setelah debat capres. Itulah kenapa kami tidak pernah merilis hasil survei internal kami," katanya.
Meskipun demikian Sugiono mengatakan bila di minta pihaknya akan menyiapkan momen untuk merilis hasil survei internal secara rinci.
Survei Precision Public Policy Polling (PPPP)
Lembaga survei dari Amerika ini juga merilis hasil surveinya terkait pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 17 April 2019 mendatang. Survei ini menyebutkan capres 02 Prabowo Subianto unggul 55 persen ketimbang capres 01 Jokowi yang disebut survei ini memperoleh angka 39 persen.
Hasil survei ini disampaikan oleh Director of Operations of Precision Public Policy Polling (PPPP) Amerika, Jokovic Martinez melalui siaran pers yang diterima, Senin (8/4/2019) malam.
Jokovic Martinez menyebutkan salah satu indikator surveinya ialah menanyakan kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan capres petahana Jokowi.
"Dari 3.032 responden, sebanyak 58 persen menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan Jokowi memburuk. Indonesia dianggap dalam ancaman hutang yang makin meningkat naik 69 persen menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018," ujarnya.
2. LEMBAGA SURVEI YANG UNGGULKAN JOKOWI
Beberapa lembaga survei, atau bisa disebut kebanyakan--karena jumlahnya lebih banyak--memprediksi pasangan Jokowi-Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga. Siapa saja, berikut penelusuran Tribunnews.com.
Lembaga Indikator Politik Indonesia
"Ada selisih 18 persen antara 01 dan 02, dimana Jokowi-Ma'ruf sebesar 55,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen," ujar Direktur Ekselutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan, kata Burhanuddin, ditemukan sebanyak 7,2 persen.
Survei ini dilakukan 22-29 Maret 2019, yang melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurutnya, perolehan 55,4 persen responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf, terdapat angka swing voter atau besar kemungkinan mengubah pilihan sebesar 8,8 persen.
Sedangkan dari 37,4 persen responden memilih Prabowo-Sandiaga, terdapat swing voters 8,1 persen. Artinya jika ditotal, junmlah swing voter sebesar 16,9 persen dan undecided voters sebesar 7,2 persen.
"Jumlah swing voters ini di masing-masing di pendukung masing-masing, kurang lebih imbang. Kalau undecided itu lari ke pasangan 02, belum bisa mengejar 01 juga," kata Burhanuddin.
Sedangkan hasil prediksi model yang dibangun untuk melihat kemana suara swing voters dan undecided voters berlabuh saat pencoblosan. Diketahui, akan terdistribusi merata, tetapi pasangan calon 02 lebih banyak sedikit.
LSI
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru di Maret 2019 terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres.
Hasilnya dari survei pada 1200 responden dengan metode multistage random sampling, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tetap menggungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Elektabilitas Maret 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 56,8 persen-63,2 persen. Prabowo Sunianto-Sandiaga Uno 36,8 persen-43,2 persen. Pilpres 2019 mendekati garis finis, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul telak dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga," ucap Penelisi LSI, Ardian Sopa saat merilis hasil survei di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).
Ardian Sopa menuturkan tampilan angka elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range elektabilitas, karena LSI telah memperhitungkan angka elektabilitas masing-masing capres dengan margin of error survei dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional.
"Kalkulasi ini dilakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Diperlukan proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput," ungkap Ardian Sopa.
Diketahui survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Baca: Kampanye di Palembang, Prabowo Pamerkan Uang Sumbangan dari Pendukungnya
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei adalah 2,8 persen.
Selain survei, LSI juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.
Indobarometer
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei di bulan Maret terkait elekatabilitas calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden 2019.
Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli mengatakan pasangan no urut 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin masih tetap unggul dengan selisih 18,8 persen jika dibandingkan dengan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Dengan simulasi gambar pasangan calon Presiden dan wakil Presiden 2019 yang ditanyakan kepada masyarakat, seandainya pilpres dilakukan hari ini, maka pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin diprediksi menang. Paslon 01 memiliki elektabilitas sebesar 50,8 persen, sedangkan paslon 02 memiliki elektabilitas sebesar 32 persen," ucap Rusli saat merilis hasil survei Indo Barometer, di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
Baca: TKN: Paslon 01 Akan Menang di Jabar karena Karakter Jokowi yang Ramah
Rusli mengatakan, terdapat 17,2 persen masih merahasiakan pilihannya atau belum menentukan pilihannya terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Selain itu, Indo Barometer juga memproyeksikan hasil survei Maret 2019 ke 17 April 2019 (yang tidak menandai surat suara dibagi proporsional).
Hasilnya pasangan Jokowi - Ma'ruf masih unggul dibadingkan dengan Prabowo-Sandi.
“Pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul dengan proyeksi 61,35 persen. Sementara Prabowo -Sandi 38,65 persen,” pungkasnya.
Polmatrix
Lembaga survei Polmatrix Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Capres-cawapres jelang hitungan hari Pilpres 2019.
Survei yang dilakukan pada 20-25 Maret 2019, dengan jumlah 2000 responden ini menunjukan bahwa Paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul.
Direktur Riset Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan, Jokowi-Ma'ruf 54,1 persen, Prabowo-Sandi sebesar 34,0 persen sisa 11,9 persen yang belum memutuskan pilihan.
"jika diekstrapolasikan maka Jokowi-Ma’ruf berpeluang merebut 61,4 persen suara. Prabowo-Sandi mendapat sisanya yaitu 38,6 persen," kata Dendik Rulianto dalam rilis, di Jakarta, Senin (1/4/2019).
“Mengingat Pilpres hanya tinggal 17 hari lagi, sulit bagi Prabowo-Sandi untuk dapat mengejar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” lanjutnya.
Dendik juga mengatakan, jika tidak ada perubahan berarti, diprediksi Jokowi-Ma’ruf menang tebal atas Prabowo-Sandi.
Menurut Dendik, yang dapat dilakukan kubu Prabowo-Sandi adalah mempersempit jarak elektabilitas.
Jika seluruh suara undecided voter mampu direbut, Prabowo-Sandi berpeluang meraih hingga 45,9 persen, atau sedikit di bawah perolehan suara pada Pilpres 2014.
Survei Indodata
Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, hasil yang mereka dapatkan bahwa Jokowi-Amin masih unggul itu tercermin dari pertanyaan survei yang dilakukan secara door to door.
"Kami menanyakan Bapak/Ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?" kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
"Hasilnya menunjukan pasangan Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen. Prabowo Sandi 32,5 persen. Sedangkan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab," tambahnya.
Danis lalu menjabarkan jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei. Hasilnya masih menunjukan bahwa Paslon 01 masih unggul dari Paslon 02.
Roy Morgan
Lembaga survei Roy Morgan merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas para kandidat jelang pelaksanaan Pilpres 2019 pada 2 April 2019 pekan lalu.
Berdasar survei Roy Morgan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin memang masih unggul dibanding pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam survei yang dilakukan pada Maret, sebanyak 56,5 % memiliki Jokowi-Maruf, sedangkan pemilih Prabowo-Sandi sebanyak 43,5 %.
Demikian dikatakan Chief Executive Officer Roy Morgan, Michele Levine.
Meski unggul, tapi selisih elektabilitas keduanya semakin menyempit.
Hasil elektabilitas Jokowi pun turun sebanyak 0,5 % dibanding pada survei sebelumnya, yang dilakukan pada Februari 2019.
Sementara Prabowo justru naik 0,5 % dari survei sebelumnya.
Survei Roy Morgan ini melibatkan 1.102 responden yang telah memiliki hak untuk memilih dengan usia di atas 17 tahun.
Dalam survei Roy Morgan, elektabilitas Jokowi kuat di daerah berbasis perdesaan, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Secara keseluruhan, di daerah pedesaan preferensi jelas mendukung Jokowi 63 %, sedangkan Prabowo 37 %.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/Muhammad Zulfikar/Fransiskus A/Seno/Theresia/Chaerul Umam/Taufik Ismail)