TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Media dan Komunikasi BPN, Hashim Djodjohadikusumo, mengungkapkan keprihatinan atas kejadian temuan surat suara yang tercoblos di Malaysia.
Menurut Hashim, kejadian yang menghebohkan itu, telah menjadi kecurigaan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, sejak beberapa bulan lalu.
"Beberapa jam lalu skandal terjadi di Malaysia. Peristiwa itu adalah bukti, beberapa bulan kami curiga itu sebenarnya ada dan terjadi di Malaysia. Kita salut dengan WNI di sana yang telah membongkarnya," ujar Hashim, saat memberikan sambutan deklarasi dukungan untuk Prabowo - Sandi dari Aliansi Advokat Indonesia Bersatu, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/4/2019) malam.
"Ini ternyata hari ini kita saksikan bersama sangat menyedihkan skandal di Malaysia," lanjut adik Prabowo Subianto itu.
Baca: Nyatakan Dukungan pada Prabowo, UAS: Saya Khawatir Jangan-jangan Saya Tertipu dengan Pak Prabowo
Baca: Merasa Nama Baiknya Tercemar, Pelaku Pengeroyokan Siswi di Pontianak Tuntut Publik Meminta Maaf
Meski demikian, dirinya mengungkapkan, dukungan kepada calon presiden nomor urut 02, masih mengalir.
Ia menyebut, salah satunya datang Ustadz kondang Abdul Somad (UAS) serta dari kaum terpelajar seperti kalangan advokat.
"Kita (BPN) menyaksikan Ustadz Abdul Somad ketemu Pak Prabowo, itu dukungan beliau (UAS) sudah jelas kemana. Kita lihat Pak Ustadz Abdul Somad di tengah Prabowo dan Sandiaga. Kemudian yang kehadiran bapak dan ibu di sini mendukung 02. Banyak orang yang berpendidikan seperti bapak ibu S2 dan S3 berkenan untuk hadir luar biasa terima kasih," ujarnya.