Berikut ini fakta-fakta kampanye capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pidato kebangsaan di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Dalam pertemuan itu, dihadiri sejumlah tokoh nasional, bahkan ada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang sebelumnya belum pernah menyatakan kepastian mendukung paslon tertentu di Pilpres 2019.
Tak hanya itu, Prabowo juga turut memperkenalkan putra-putri terbaik Indonesia yang akan membantunya di pemerintahannya apabila nanti terpilih.
Berikut 4 fakta yang dirangkum TribunWow.com dari pesan Gatot hingga barisan calon menteri Prabowo-Sandiaga Uno.
1. Prabowo Ajak Menang Besar
Dalam kesempatan berpidatonya, Prabowo menekankan untuk para pendukungnya untuk berpartisipasi menjaga Tempat Pemilihan Suara (TPS), dikutip dari Kompas.com.
Ia menilai pada pesta demokrasi terbesar ini banyak terjadi kecurangan yang dilakukan kubu lawan.
Di hadapan pendukungnya, ia mengajak untuk memenangkan Pilpres 2019 dengan menang besar.
"Kita berjuang untuk rakyat Indonesia 17 April 2019. Amankan TPS, amankan suara, jaga surat-surat semuanya. Dan kita harus menang besar," kata Prabowo.
Menyinggung soal kecurangan, Prabowo lantas menuturkan kasus viral video adanya ratusan surat suara yang telah tercoblos di Malaysia.
"Karena mereka ada yang mau curi (suara), kita harus menang begitu besar sehingga susah dicuri," ucap Prabowo.
Prabowo lalu mempertanyakan kesiapan para pendukungnya untuk mengamankan TPS dan suara, khususnya di Jawa Timur.
"Bagaimana Jawa Timur?" tanya Prabowo.
"Siap," ujar suara pendukung Prabowo sambil mengangkatkan simbol dua jari.
Prabowo lalu menuturkan kubunya telah melampaui pesaingnya untuk suara di Jawa Timur.
"Dua hari terakhir ini (di Jawa Timur) kita sudah menyalip di atas. Masih ada beberapa hari lagi, mudah-mudahan nyalipnya besar," kata Prabowo.
2. Gatot Diundang Prabowo
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, yang juga berkesempatan berpidato mengaku diundang oleh Prabowo.
Gatot yang hadir tampak mengenakan peci berwarna hitam dan baju kemeja putih.
"Saya datang ke sini tidak ada hal lain selain merah putih, karena negara dan bangsa memanggil, untuk negara bangsa rakyat Indonesia. Atas telepon dari beliau Pak Prabowo meminta saya hadir berbicara masalah kebangsaan di sini," tuturnya.
Dalam pidatonya, Gatot menyampaikan sejumlah permasalahan terkait sektor nasional dan internasional.
Ia menyinggung persoalan anggaran TNI saat ini yang dinilai terlalu kecil.
Ia juga membandingkan besaran anggaran yang diterima Polri.
Ia menegaskan tidak ada yang salah, namun menurutnya hal ini mengecilkan TNI.
"Tidak ada yang salah, semua benar-benar saja tetapi ini dari segi anggaran mengecilkan Tentara Nasional Indonesia," terangnya.
Lebih lanjut, Gatot juga membeberkan sejumlah mutasi yang diterima personel TNI yang tak lagi menjadi panglima.
Ia lantas menyebutkan anak buahnya yang memiliki prestasi namun tak dapat jabatan strategis.
Di antaranya mereka yang berhasil membongkar penyelundupan senjata.
"Termasuk Direktur A, komandan satuan tugas intelijen yang membongkar (penyelundupan) senjata sekarang pun dicopot tanpa jabatan," jelas Gatot.
Ia lalu menekankan di akhir pidatonya agar masyarakat tidak boleh menyia-nyiakan suara yang dimilikinya saat pemilu nanti.
"Jadi saya ingatkan satu suara milik siapapun juga pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, jangan disia-siakan."
Lihat video selengkapnya di menit 56.00:
3. Dahlan Iskan Kecewa kepada Jokowi
Dikutip dari Tribunjatim.com, Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dalam kesempatan pidato mengumumkan keputusannya mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
Dahlan Iskan mengaku tak puas dengan kinerja Presiden saat ini yang kembali mencalonkan diri, Joko Widodo.
Ia mengaku pada pemilu 2014 silam, dirinya memang sempat mendukung Jokowi.
"Lima tahun yang lalu, saya mendeklarasikan besar-besaran mendukung Pak Jokowi. Saat itu, saya berharap banyak, Pak Jokowi memiliki program Revolusi Mental," kata Dahlan Iskan di atas podium.
Ia sempat optimis pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi bisa melambung tinggi.
"Pak Jokowi sebelumnya juga punya program yang hebat yang dipercaya membuat pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya.
"Sehingga, kami percaya saat itu akan membuat pendapatan perkapita menjadi 7000 USD dari sebelumnya sudah 5000 USD. Sayang, itu tak terlaksana," ujarnya.
Ia juga membantah bahwa pilihan ini didasarkan pada nasib Dahlan Iskan selama lima tahun terakhir.
"Karena itu, saya hari ini menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo. Bukan karena nasib saya lima tahun terakhir. Itu saya ambil dengan risiko sebagai seorang pengabdi," ulasnya.
4. Berikut Deretan Nama Calon Menteri Prabowo-Sandi :
- Bambang Widjojanto (Ex Wakil Ketua KPK)
- Alex Yahya Datuk (Ex Kabid Investasi HIPMI)
- Bambang Susanto Priyohadi (Ex Staf KhusuMenko Maritim)
- Bembi Uripto (Deputi Bappenas Bidang SDA)
- Budi Djatmiko (Ketua Umum APTISI)
- Chusnul Mariyah (Ex Komisioner KPU)
- Dahlan Iskan (Ex Menteri BUMN)
- Erwin Aksa (Dirut Bosowa)
- Ferry Mursidan Baldan (Ex Menteri Pertahanan)
- Firmansyah (Rektor Paramadina)
- Gamal Albinsaid (CEO Indonesia Medika)
- Lily Sriwahyuni S (Staf Khusus Kemenkes)
- Mochtar Niode (Ahli Mobil Listrik)
- Natalius Pigai (Ex Anggota Komnas HAM)
- Otto Hasibuan (KDP Peradi Kadin)
- Rizal Ramli (Ex Menko Maritim)
- Rustika Tamrin (Psikolog UI)
- Rocky Gerung (Filsuf UI)
- Said Didu (Ex Sekretaris Kementerian BUMN)
- Salim Said (Ahli Strategi Militer)
- Sjafrie Syamsuddin (Ex Wamen Pertahanan)
- Sudirman Said (Direktur Menteri BPN)
- Sujana Royat (Ex Deputi Menkokesra)
- Sehendra Ratu Prawinegara (Ex Staf Khusus Menteri PU)
- Teguh Santosa (CEO Rakyat Merdeka)
- Tri Hanurita (Ex Komisaris Indika)
- Wisnu Wardhana (Ex Dirut Indika Energy)
- Eddy Suparno (Sekjen PAN)
- Priyo Budi Santoso (Sekjen Berkarya)
- Mulfachri Harahap (Wakil Ketua Komisi III DPR RI)
- Amir Syamsudin (Ex Menteri Kemkumham)
- Ustad Yusuf Martak (Ketua GNPF Ulama)
- Fadli Zon (Wakil Ketua DPR)
- Fahri Hamzah (Wakil Ketua DPR)
- Ahmad Riza Patria (Wakil Ketua Komisi II DPR RI)
- Fari Djemy Francis (Ketua Komisi V DPR RI)
- Dede Yusuf (Ketua Komisi IX DPR RI)
- Soepriyatno (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI)
- Tedjo Edhy Purdijatno (Ex Menko Polhukam)
- Imam Sufaat (Ex KASAU)
- Arifin Seman (Direktur BPN)
- Bambang Haryo Soekartono (Anggota KomV DPR RI)
- Dahnil Anzar Simanjuntak (Koordinator Jubir BPN)
- Damayanti Hakim Tohir (Ketua Kadin)
- Dian Islamiati Fatwa (Wartawan Senior)
- Didik J Rachbini (Pendiri Indef)
- Dirgayuza Setiawan (Ex Mckinsey, Lulusan Oxford)
- Drajat Wibowo (pendiri Indef)
- Fuad Bawazier (Ex Menteri Keuangan)
- Glenny Kairupan (Direktur Penggalangan BPN)
- Hanafi Rais (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)
- Harryadin Mahardika (Ex Direktur MM MBA UI)
- Ichsanuddin Noorsy (Pengamat Politik Ekonomi)
- Irawan Ronodipuro (Direktur Luar Negeri BPN)
- Kardaya Warnika (Ex Kepala BP Migas)
- Laode Kamaluddin (Rektor Unissula)
- Nanik S Deyang (Wakil Ketua BPN)
- Putra Jaya Husin (Ex Wakil Ketua Komisi V DPR RI)
- Rachmat Pambudy (Komut PT PPI)
- Rahayu Saraswati (Anggota Komisi VIII DPR)
- Rauf Purnama (Dirut Berau Nusantara)
- Rustriningsih (Ex Wagub Jawa Tengah)
- Said Iqbal (Ketum KSPI)
- Sufmi Dasco Ahmad (Anggota Komisi III DPR)
- Thomas Djiwandana (Bendahara BPN)
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 4 Fakta Kampanye Prabowo di Surabaya, Pesan Gatot, Dukungan Dahlan Iskan hingga Daftar Calon Menteri