News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Janji Jokowi Tak Terwujud Selama Periode Pertama Pemerintahannya, Dahlan Iskan Kini Pilih Prabowo

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Terdakwa, Dahlan Iskan usai menjalani sidang kedua terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset PT PWU di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (6/12). Dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum itu, Dahlan Iskan menolak semua dakwaan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan dukungannya kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal ini dia sampaikan saat acara pidato kebangsaan Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Awalnya, Dahlan Iskan mengatakan pada lima tahun lalu ia pernah mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014.

Pada pilpres kali ini ia mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto.

"Hari ini saya menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo," ujar Dahlan.

Menurut Dahlan Iskan, lima tahun lalu ia menganggap calon presiden Jokowi memiliki program yang dinilai mampu menciptakan perubahan, yakni revolusi mental.

Baca: Dipecat Sebagai Ketua Partai Gerindra Lutra, Bupati Indah Putri: Nah Permainan Baru Dimulai Sayang

Selain itu, kata Dahlan Iskan, Jokowi juga berjanji akan menaikkan pendapatan per kapita masyarakat.

Namun, Dahlan Iskan menilai, janji-janji Jokowi tidak terwujud selama periode pertama pemerintahannya.

"Tapi itu tidak terlaksana. Karena itu hari ini saya menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo," kata Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan mengaku memiliki beberapa pertimbangan hingga akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca: Prabowo Pecat Indah Putri Indriani, Bupati Cantik Luwu Utara, Ternyata Ini Alasannya

Satu hal yang menjadi pertimbangan Dahlan Iskan adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi, tidak mencapai 7.000 dollar Amerika Serikat per tahun.

"Karena lima tahun yang lalu pendapatan per kapita rakyat Indonesia sudah mencapai 5 ribu USD per tahun. Jadi wajar kalau saya berharap lima tahun kemudian menjadi 7 ribu dan lima tahun kemudian menjadi 9 ribu. Kalau itu terwujud, maka Indonesia akan menjadi negara besar, tapi itu tidak terlaksana," katanya.

Dahlan Iskan mengatakan pilihannya kepada Prabowo Subianto bukan karena mempertimbangkan nasibnya selama lima tahun terakhir.

Baca: Pelaku Mutilasi Guru Budi Pernah Digerebek karena Berdandan Perempuan: Wong Mbanceni kok Iso Mateni

Dahlan, yang pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu listrik induk di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, mengatakan pilihannya ini dia anggap sebagai risiko dirinya sebagai pengabdi.

Dia menyamakan risikonya seperti risiko Joko Widodo menjadi presiden yang difitnah selama 4,5 tahun memimpin Indonesia.

Terkait fitnah, Dahlan Iskan mengatakan Joko Widodo tidak sendirian sebagai pihak yang sering mendapat fitnah selama pilpres 2019.

Prabowo Subianto juga menjadi korban fitnah selama ini menurut Dahlan.

"Bahkan juga seperti Prabowo yang difitnah selama 17 tahun," kata Dahlan. (Tribun Network/deo/fik/kps)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini