TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar memimpin apel pasukan pengamanan pencoblosan, di Mapolres Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Dalam kesempatan itu, Indra menyampaikan kepada para personelnya untuk mengantisipasi adanya gerakan 'Rabu Putih'.
Menurutnya, gerakan itu mesti diwaspadai, terutama apabila tujuannya adalah menghambat kelancaran pemungutan suara.
"Berbagai macam berdasarkan informasi intelijen tentunya yang perlu kita antisipasi, pertama kita tahu kita dengar ada upaya atau rencana dari kelompok-kelompok tertentu dan mereka menamakan 'Rabu putih' yang mulai mungkin dari tempat ibadah kemudian ke TPS yang tujuannya tentunya ingin menghambat kelancaran daripada kegiatan pemungutan suara," ujar Indra, di lokasi, Selasa (16/4/2019).
Ia menegaskan bahwa mobilisasi massa ke tempat pemungutan suara (TPS) dalam masa pencoblosan ataupun setelahnya tidak diperbolehkan.
Baca: Jelang Lawan Manchester United, Pelatih Barcelona Sampaikan Kondisi Terkini Cedera Lionel Messi
Alasannya, kata dia, mobilisasi massa itu dapat mengganggu psikologis para pemilih serta menimbulkan gesekan dengan pendukung pemilih lain yang ada di TPS.
"Ini tidak dibenarkan, karena ini tentunya akan mengganggu secara psikologis kepada calon-calon pemilih," kata dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika memang akan ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Pemilu 2019 berjalan tidak lancar.
Oleh karena itu, Indra meminta jajarannya untuk waspada dan menjaga kelancaran pesta demokrasi di DKI Jakarta, terutama di wilayah hukum Jakarta Selatan.
"Kalau kita mengikuti mulai dari awal dimulai pentahapan pemilu sampai dengan kegiatan kampanye berakhir kemarin tanggal 13 (April) ya memang masih ada pihak-pihak tertentu yang ingin kegiatan pesta demokrasi ini tidak kondusif. Sehingga kita yang diberikan amanah ini harus pandai atau mensikapi agar kita bisa tetap menjaga atau memelihara kondusifitas khususnya di wilayah DKI Jakarta," tutur Indra.