News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Tidak Ada Euforia Berlebihan Dari Jokowi Sambut Keunggulan Pilpres 2019 Berdasar Hasil Quick Count

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Unggul di Quick Count, TGB: Euforia Jokowi Tidak Berlebihan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin tidak melakukan euforia kemenangan yang berlebihan.

"Tapi yang pasti Pak Jokowi tidak ada kegembiraan yang berlebihan, tidak ada euforia, yang terasa nuansa syukur Alhamdulillah," ujar TGB di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).

Beberapa lembaga survei telah merilis keunggulan sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dari Prabowo-Sandiaga pada hitung cepat.

Baca: Kata Maia Estianty Tentang Kemungkinan Beda Pilihan dengan Anak-anaknya di Pilpres 2019

Meski begitu, TGB mengatakan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin belum mau mendeklarasikan hingga hasil real count KPU.

Mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

"Bagian dari upaya pak Jokowi untuk menghormati kewenangan KPU. Karena UU menegaskan bahwa yang mengumumkan adalah KPU," tutur TGB.

Baca: Prabowo - Sandiaga Uno Unggul di 6 TPS Rutan Salemba

Seperti diketahui, Jokowi telah memberikan keterangan pers usai memantau hitungan cepat.

Dalam pernyataannya, Jokowi - Ma'ruf didampingi ketua partai koalisi Indonesia Kerja dan Tim Kampanye Nasional (TKN), di antaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca: Nenek 62 Tahun Meninggal saat Antre Coblosan di TPS 09 Sepanjang, Malang

Kemudian, Ketua Umum PSI Grace Natali, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Osman Sapta Odang, Ketua TKN Erick Thohir, dan lain-lainnya.

Alasan Jokowi

Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan deklarasi kemenangan atau mengklaim menang, meski berdasarkan hitungan cepat Pemilu 2019 dirinya bersama Ma'ruf Amin dinyatakan unggul.

Jokowi bahkan meminta para pendukungnya untuk bersabar menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Putri Gus Dur, Yenny Wahid menyampaikan, Jokowi merupakan orang yang rendah hati dan sederhana.

Baca: Jokowi - Maruf Amin Menang di Seluruh TPS PSBL Grogol Tempat Pemilih Gangguan Jiwa

Sehingga, dirinya lebih suka menunjukkan kepada masyarakat agar menunggu hitungan resmi dari KPU.

"Beliau bukan orang yang suka ge'eran (berlebihan), beliau tidak ingin mendahuli kehendak ya, walaupun semua rata-rata hitungan cepat menunjukkan Pak Jokowi (menang) dan margin cukup jauh (dengan Prabowo)," kata Yenny di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Putri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid usai menyambangi kediaman Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (12/2/2019) (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Yenny menyakini hasil hitungan cepat berbagai lembaga survei nantinya tidak akan berbeda jauh dengan hasil resmi KPU, dimana Pilpres 2019 akan dimenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf.

Baca: Hitung Cepat Parpol 2019 Litbang Kompas: PDI-P Unggul Disusul Golkar dan Gerindra

"Namun beliau akan patuh pada konstitusi, undang-undang dan lembaga berwenang untuk mengumumkan hasil pemilu secara resmi," paparnya.

Dirinya pun mengimbau kepada semua pihak untuk percaya bahwa KPU merupakan penyelenggara pemilu yang independen, tidak dapat diintervensi dari pihak manapun.

"Semua harus mengikuti hasil KPU, walaupun dari pihak 01 cukup percaya diri akan ditetapkan sebagai pemenang. Kita tidak ingin bersikap arogan dan mendeklarasikan kemenangan terlalu dini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini