News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beredar Poster Berjudul 'Gema Nisfu Sya'ban Syukur Kemenangan Capres & Cawapres Hasil Ijtima Ulama'

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar poster berjudul Gema Nisfu Sya'ban Syukur Kemenangan Capres & Cawapres Hasil Ijtima Ulama yang akan digelar di Monas pada Jumat (19/4/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Beredar poster berjudul "Gema Nisfu Sya'ban Syukur Kemenangan Capres & Cawapres Hasil Ijtima Ulama".

Poster tersebut mengajak massa pendukung pasangan capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno syukuran kemenangan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Berdasarkan poster tersebut, acara digelar pada Jumat (19/4/2019) pukul 19.30 WIB atau setelah Salat Isya berjamaah.

Sebab, kubu 02 telah mengklaim pihaknya unggul pada Pemilu 2019, mengalahkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin.

Kepala unit pengelola Kawasan (UPK) Monumen Nasional Mundjirin mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat izin terkait acara tersebut.

Ia pun telah memastikan tidak ada kegiatan ataupun acara yang menggunakan Monas untuk esok malam.

Baca: Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019, Ini Sikap Partai Demokrat

Baca: Ini Perbedaan Mencolok Gaya Pidato Kemenangan Prabowo dengan Jokowi

"Enggak ada surat yang masuk ke kita. Ke Pemprov enggak ada, ke saya juga enggak ada," ujar Mundjirin saat dikonfirmasi, Kamis (18/4/2019).

Sebab, sesuai prosedur, penyelenggara acara mesti menyodorkan surat izin minimal 15 hari sebelum acara digelar.

"Harusnya minimal setengah bulan. Ya 15 hari," kata Mundjirin.

Namun, apabila massa tetap menggelar acara di pelataran Monas, maka dipastikan kegitan tersebut menyalahi aturan.

Lantaran belum ada permohonan, Mundjirin mengatakan pihaknya bakal mengoperasikan kawasan Monas seperti hari-hari biasa.

Pantauan Wartakotalive.com, ada dua pria berseragam Front Pembela Islam (FPI) datang ke Balai Kota.

Baca: Kata Erwin Aksa Soal Sandiaga yang Tampak Lesu Saat Tampil Bersama Prabowo

Baca: Dilaporkan ke KPU, LSI Denny JA Pertanyakan Survei Internal Tim Prabowo-Sandiaga

Saat dikonformasi mengenai kedatangan mereka ke kantor Gubernur DKI ini, mereka mengaku sedang mengurus izin untuk acara syukuran kemenangan Prabowo-Sandi.

"Iya sedang ngurus izin untuk cara besok tapi belum ada jawaban," kata salah satu pria berseragam FPI yang tak mau menyebutkan namanya.

Sebelumnya beredar poster yang mengajak massa pendukung paslon capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar syukuran di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Acara tersebut mengusung tema 'Gema Nifsu Sya'ban Syukur Kemenangan Capres & Cawapres Hasil Ijtima Ulama.'

Dalam poster undangan syukuran kemenangan tersebut, acara digelar pada Jumat (19/4/2019) besok pukul 19.30 WIB, atau setelah Salat Isya berjamaah.

Kepala unit pengelola Kawasan (UPK) Monas Mundjirin mengaku telah mendapat informasi mengenai acara syukuran kemenangan Prabowo-Sandi itu.

Baca: Hasil Penghitungan Suara PPLN Baghdad: Jokowi-Ma’ruf 62,96 Persen dan Prabowo-Sandi 36,63 Persen

Baca: Bisakah Sandiaga Uno Kembali Menjadi Wagub DKI Jika Tak Terpilih Jadi Wapres Prabowo? Ini Jawabannya

Namun, ia berharap massa pendukung paslon 02 ini tak datang ke Monas untuk menghadiri syukuran tersebut.

"Ya mudah mudahan sih enggak ada (orang yang datang)," ujar Mundjirin saat dikonfirmasi, Kamis (18/4/2019).

Sebab, sampai hari ini pihak Monas belum menerima permohonan izin untuk menggelar acara itu.

"Enggak ada surat yang masuk ke kita. Ke Pemprov enggak ada, ke saya juga enggak ada," ungkap Mundjirin.

Dalam poster yang beredar, disebutkan acara akan dihadiri oleh kedua paslon capres dan cawapres, habieb, serta ulama-ulama.

Sementara, Koordinator Badan Pemenangan Nasinal (BPN) Prabowo-Sandi Danhil Anzar Simanjuntak sampai saat ini belum menjawab konfirmasi dari Wartakotalive.com yang ingin mengklarifikasi poster itu.

Baca: Deklarasi Kemenangan Kedua Capres 02, Prabowo Subianto: Saya Akan Tetap Bersahabat dengan Pak Jokowi

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, berdasarkan hasil real count internalnya, ia dan Sandiaga Uno memenangkan Pemilu Presiden 2019.

Prabowo Subianto mengatakan ia dan Sandiaga Uno memperoleh 62 persen suara.

Ia pun berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang selama ini mendukung Jokowi-Maruf Amin.

"Tidak akan kita gunakan cara-cara di luar hukum, karena kita sudah menang. Rakyat bersama kita, kita bagian dari rakyat," katanya saat memberikan pernyataan di depan kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

"Ini kemenangan bagi rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia. Dan saya katakan di sini, saya akan jadi presiden seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

"Bagi saudara-saudara yang membela 01, tetap kau akan saya bela. Saya akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.

Baca: Prabowo Klaim Kemenangan, Mulan Jameela Kumandangkan Takbir Bareng Neno Warisman

Baca: Polisi Belum Terima Surat Pemberitahuan Acara Syukuran Kemenangan Prabowo di Monas

Meskipun demikian, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk tetap menjaga penghitungan suara. Ia meminta para pendukungnya menjaga kotak suara hingga tingkat kecamatan.

"Yang paling utama emak-emak seluruh Indonesia, tulung jaga kotak suara. Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kawal di kecamatan-kecamatan dan terutama jaga C1," pintanya.

Seusai menyampaikan pernyataannya, Prabowo Subianto memekikkan takbir di depan ratusan pendukungnya. Lantas, Prabowo Subianto sujud syukur sebelum kemudian diarak ke dalam rumahnya.

"Saya ingin menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir dan setelah itu sujud syukur. Tanpa mengurangi rasa hormat kawan-kawan agama lain," ucapnya.

Prabowo Subianto mengklaim telah memenangkan Pemilu Presiden 2019 dengan angka 62 persen.

Angka tersebut menurut Prabowo Subianto bukan berdasarkan hasil hitung cepat, melainkan perhitungan real count.

Baca: Dilaporkan BPN Prabowo-Sandiaga Soal Hitung Cepat, Lembaga Survei SMRC Siap Diaudit

Baca: VIDEO - Sandiaga Uno Dampingi Prabowo Deklarasi Kemenangan Pilpres 2019

"Saya kasih update, berdasarkan real count kita suah berada di posisi 62 persen," ucap Prabowo Subianto.

Menurutnya, perhitungan real count tersebut sudah masuk pada 300 ribu TPS. Hasil tersebut berdasarkan pendapat ahli statistik, dan kata Prabowo Subianto, tidak akan berubah.

Mantan Danjen Kopassus tersebut kemudian menghimbau relawannya untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis.

Sandiaga Uno Sempat Menghilang

Keberadaan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno sempat masih menjadi misteri pasca-dirinya dan keluarga mencoblos di sekitar kediamannya di Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakartaa Selatan, Rabu (17/4/2019).

Sandiaga Uno terakhir kali diketahui keberadaannya saat memantau quick count oleh relawan di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan.

Sandiaga Uno kemudian dikabarkan memantau quick count di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru.

Namun, saat Prabowo Subianto melakukan konferensi pers sekaligus menyapa pendukungnya di depan kediamannya, Sandiaga Uno tak ada di samping Prabowo Subianto.

Hanya ada petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi beserta para pimpinan partai koalisi yang menemani Prabowo Subianto konferensi pers sekitar pukul 16.30WIB.

Keberadaan Sandiaga Uno semakin menjadi pertanyaan karena saat konferensi pers kedua pukul 20.00, Sandiaga Uno juga tak menampakkan batang hidungnya.

Baca: HASIL Real Count KPU Pilpres 2019 Pukul 19.15 WIB, Selisih Jokowi vs Prabowo 15%, Siapa yang Unggul?

Padahal, hampir semua petinggi BPN dan partai koalisi ada di sana. Saat dikonfirmasi, pihak BPN memberikan jawaban yang tak pasti.

Pihak BPN mengklaim Sandiaga Uno masih berada di dalam kediaman Prabowo Subianto.

Misteri keberadaan Sandiaga Uno akhirnya terkuak, saat mantan wakil gubernur Jakarta itu meninggalkan kediaman Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno meninggalkan kediaman Prabowo Subianto sekitar pukul 22.45 WIB. Ia langsung menaiki mobil hitam dari halaman dalam rumah Prabowo Subianto.

Padahal, Prabowo Subianto sudah meninggalkan kediamannya itu pukul 20.30.

Saat mobilnya membelah lautan massa di depan kediaman Prabowo Subianto, Sandiaga Uno membiarkan kaca mobilnya terbuka dan tersenyum menyapa para pendukung.

Baca: Usai Deklarasi Bersama Prabowo, Sandiaga Langsung Kembali ke Rumah

Namun, mobilnya tak berhenti dan langsung melaju cepat diikuti mobil patroli dan pengawalan. Sehingga, awak media kesulitan untuk mewawancarainya.

Sandiaga Uno juga tampak sudah mengenakan kaus polo warna birum di mana sebelumnya dia mengenakan kemeja putih saat mencoblos.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean menjelaskan, Sandiaga Uno tengah berdiskusi dengan para ulama dan purnawirawan, di rumah Prabowo Subianto.

“Bukan, Bang Sandiaga sehat, beliau sedang diskusi dengan banyak tokoh seperti ulama dan purnawirawan,” ujar Ferdinand saat ditanya awak media.

Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman meminta semua pihak menjadikan hasil penghitungan suara yang diselenggarakan pihaknya, sebagai pedoman.

Sedangkan untuk lembaga-lembaga survei yang melakukan hasil hitung cepat, kata dia, jadikan sebagai sebuah referensi.

Baca: Prabowo Menang Telak di Madura, Partai Gerindra Tagih Janji La Nyalla untuk Siap Potong Leher

"Kalau ada quick count ada yang bikin exit poll, jadikan itu sebuah referensi. Jadikan itu sebagai sebuah informasi," imbau Arief kepada wartawan, Rabu (17/4/2019).

Pihaknya akan menetapkan hasil Pemilu 2019 secara nasional paling lama 35 hari pasca-pemungutan suara. Dengan demikian, hasil resmi Pemilu 2019 baru bisa diketahui paling lama pada 22 Mei 2019.

Nantinya, apabila sudah ada hasil resmi dari KPU, dia meminta semua pihak agar mematuhi.

"Apa pun hasil yang ditetapkan tentu KPU mengajak kita semua untuk bisa percaya terhadap hasil yang ditetapkan. Hasil resminya kapan, berapa hasil resminya, ya nanti menunggu ketika KPU menetapkan hasilnya," paparnya.

Namun, apabila terdapat keberatan terhadap hasil pemilu, kata dia, dapat mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

"Andaikan memang ada bukti yang cukup hasil itu tidak sesuai dengan yang anda lihat, anda yakini, ruang untuk mengajukan sengketa itu sudah disediakan juga. Sengketa hasil itu bisa diselesaikan di MK," bebernya. 

(Wartakotalive/Anggie Lianda Putri)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Syukuran Kemenangan Prabowo-Sandi di Monas Tak Berizin, FPI Sambangi Kantor Anies Basweda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini