TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyerukan kepada seluruh warga NU Jatim untuk tidak mudah percaya kepada klaim kemenangan 2 pasang capres-cawapres Pemilu 2019.
Warga NU diminta bersabar sambil menunggu hasil pengumuman pemenang resmi dari Komisi pemilihan Umum (KPU).
"Jangan mudah percaya kepada klaim kemenangan pasangan Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Ma'ruf Amin."
"Lebih baik menunggu hasil resmi dari KPU," kata Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kamis (18/4/2019).
Baca: Pilpres 2019, Jokowi Pamer Foto Ditelepon PM Malaysia hingga Presiden Turki, Beri Ucapan Selamat?
Menurutnya, jumlah TPS di seluruh Indonesia itu ada 810.329 TPS.
Jika ada hitung cepat yang sampel TPS-nya kurang dari separuh dari jumlah TPS, maka belum bisa dianggap mewakili hasil pemilu.
Baca: Unggul di Hasil Quick Count, Jokowi Mengaku Bisa Tidur Lebih Nyenyak
"Apalagi hitung cepatnya dilakukan oleh tim pasangan capres-cawapres."
"Pasti yang dihitung di basis-basis pendukungnya," terang pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrasyad Kota Malang ini.
Pihaknya juga mengimbau partai dan elite politik pendukung pasangan capres-cawapres tidak menyebar pernyataan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Baca: Prabowo Klaim Menang Pilpres 2019, Ini Sikap Partai Demokrat
"Pasca-pemilu mari kembali eratkan persatuan dan kesatuan," ucapnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengimbau masing-masing pendukung pasangan capres-cawapres di Jawa Timur tidak merayakan kemenangan calon yang didukungnya dengan konvoi di jalanan.
"Dilarang konvoi untuk merayakan kemenangan, karena KPU belum menentukan siapa yang menang di pemilu tahun ini," jelasnya.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tetap menjaga kondusivitas di Jawa Timur saat penghitungan suara dari tingkat TPS hingga di tingkat KPU Jawa Timur mendatang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul NU Jatim Imbau Warganya Tak Percaya Klaim Kemenangan Capres