TRIBUNNEWS.COM - Nama Agung Darmas mendadak jadi viral saat dirinya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Muna Barat pada Pileg 2019.
Latar belakanglah yang membuatnya viral, berbeda dari calon legislatif yang mayoritas bergelimang harta, Agung Darma adalah seorang pengantar galon.
Namun jangan salah, Agung Darma, warga Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara berhasil mengamankan satu kursi di DPRD Muna Barat pada Pemilu 2019.
Lolos jadi anggota dewan, latar belakang Agung Darma mencuri perhatian.
Siapa sangka calon anggota dewan Muna Barat ini sebelumnya berprofesi sebagai pengantar galon.
Berikut fakta menarik Agung Darma, pengantar galon yang lolos jadi anggota dewan seperti dirangkum Tribunstyle.com dari Kompas.com, Kamis (25/4/2019).
Baca: Kisah Penjual Cakwe Hingga Pengantar Galon yang Bakal Jadi Caleg, Sebagian Menang
Baca: Tak Terpilih Jadi Anggota Dewan, Caleg PKS Bongkar Rumah Pasangan Lansia
1. Profesi sebagai Pengantar Galon dan Pegawai Honorer di Puskesmas
Ibu Agung, Wa Malu, tak menyangka anaknya berhasil lolos sebagai anggota dewa.
Apalagi kalau diingat-ingat anaknya hanya orang biasa.
“Saya sangat bersyukur. Saya hanya berdoa terus agar anak saya berhasil lolos."
"Apalagi kalau diingat-ingat, pekerjaan anak saya ini setiap hari antar galon dan honorer di puskesmas."
"Saya bersyukur sekali,” kata Wa Malu.
2. Modal Kampanye
Agung tidak memiliki modal banyak di badingkan lawan politiknya saat kampanye.
Tetapi Agung yakin perjuangan tidak diukur dengan finansial.
Dia hanya berikhtiar mendekati masyarakat dengan ikhlas.
“Tidak semua perjuangan itu tidak diukur dengan finansial."
"Karena perjuangan kami ini, dipandang enteng dari beberapa kalangan masyarakat dan merasa sudah besar."
"Makanya kita jalani dengan ikhlas dan alhamdulillah (lolos),” tuturnya.
Baca: Pedagang Cakwe Maju Caleg DPRD Kota Bekasi Ini Optimis Lolos Jadi Wakil Rakyat
Baca: Kisah Penjual Cakwe Hingga Pengantar Galon yang Bakal Jadi Caleg, Sebagian Menang
3. Ungguli Ketua DPC Demokrat Muna Barat
Maju sebagai calon anggota dewan lewat Partai Demokrat, Agung berhasil mengungguli perolehan suara Ketua DPC Demokrat Muna Barat.
Agung memperoleh suara 732 suara.
Sedangkan Ketua DPC Demokrat Muna Barat hanya memperoleh 520 suara.
“Kami juga tidak menyangka mengalahkan ketua partai DPC."
"Tapi itulah realita, bahwa tidak selamanya, pimpinan partai menjadi pemenang."
"Tidak selamanya, hari kita sudah buktikan dengan perjuangan yang panjang, alhamdulillah kita bisa kalahkan beliau,” ucap Agung.
4. Janji Agung Darma Saat Kampanye
Maju sebagai anggota dewan, Agung Darma menawarkan peningkatan pelayanan kesehatan di daerahnya.
“Yang saya lakukan ke depannya, tetap kepada janji politik kami, bahwa pertemanannya selamanya, artinya tetap menjalin silaturahmi, kebetulan saya perawat, kalau ada yang sakit, kita bantu,” ujarnya.
Baca: Cerita Tukang Sol Sepatu, Pengantar Galon Air hingga Pedagang Kopi Keliling Maju Caleg
Baca: Caleg di NTT Mengamuk dengan Menutup Jalan Setelah Kalah dalam Pemilu 2019
5. Doa Orangtua
“Alhamdulilah senang sekali, senangnya itu karena dukungan orangtua yang begitu full memberikan semangat, dan antusias masyarakat."
"Dengan keberhasilan ini, semua turut bangga, karena perjuangan bersama-sama, kita menangkan pertarungan ini,” kata Agung, Kamis (25/4/2019).
Kalah Pemilu hingga Dikejar Rentenir, Caleg Ini Hampir Jual Ginjal untuk Bayar Utang Dana Kampanye
Kini masyarakat Indonesia sedang menikmati euforia pesta demokrasi.
Pemilihan umum atau Pemilu 2019 sudah terlaksana pada Rabu (17/4/2019) kemarin.
Selain memilih calon presiden, masyarakat Indonesia juga wajib menggunakan hak suaranya untuk para calon legeslatif atau caleg.
Para caleg ini biasanya dengan susah payah bisa mengajukan dirinya sebagai wakil rakyat.
Dibutuhkan banyak pikiran dan tenaga agar dirinya bisa dikenal masyarakat dan meraup suara banyak.
Baca: Caleg Stres di Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi Cirebon Harus Mandi Kembang, Ini Alasannya
Baca: 4 Kisah Caleg dan Tim Sukses Caleg yang Gagal pada Pemilu 2019, dari Depresi Hingga Mandi Kembang
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah butuh biaya yang tak sedikit bahkan hingga ratusan juta rupiah.
Namun, meski sudah mengeluarkan banyak biaya dan tenaga, nyatanya tak semua caleg bisa melenggang ke parlemen.
Hal ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi di antara para calon legeslatif.
Gagalnya para calon legeslatif ini tak jarang berdampak pada kondisi kejiwaan si caleg.
Terkadang mereka memiliki beban dalam aspek ekonomi karena dana besar yang telah digelontorkan.
Fenomena semacam ini telah terjadi pada Pemilu 2014 silam.
Dikutip dari Nakita, diketahui calon legeslatif Dapil 4 yang berasal dari Kabupaten Pekalongan gagal mendapatkan kursi di DPRD.
Gagal masuk ke parlemen, caleg bernama Chandra Saputra ini lantas memiliki hutang dana kampanye hingga ratusan juta.
Baca: Pertimbangan Kemanusiaan, Polres Sukoharjo Belum Tahan Caleg DPR RI Partai Gerindra
Chandra dikejar utang dana kampanye sejumlah Rp 420 juta.
Karena jumlah hutang yang begitu tinggi, Chandra justru ingin jual ginjalnya.
Chandra pun kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah karena dikejar penagih utang.
Dia pergi ke Jakarta untuk menjual ginjalnya dan uangnya akan dipakai untuk menebus utangya tersebut.
Belum sempat dia menjual ginjalnya ternyata ada sosok yang membantunya untuk melunasi utangnya.
Dikutip dari Tribunnews.com pada berita 2014 lalu, Chandra mengaku jika yang membantunya adalah mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan seorang yang tak mau disebut namanya.
Baca: Kisah Yudi, Caleg Pendatang Baru Peraih Suara Terbanyak DPRD Kota Blitar: Awalnya Tak Diperhitungkan
"Yang membantu saya memang pak Dahlan dan teman relasinya. Mohon maaf saya tak mau menyebutkan seberapa besar yang digelontorkan bapak (Dahlan) dan bos (relasi Dahlan) saya," tuturnya.
Seorang yang tak mau disebutkan namanya itu diakuinya sebagai bosnya saat itu.
"Saya tegaskan memang hutang saya lunas. Yang membantu saya betul pak Dahlan dan relasinya itu yang sekarang bos saya, tapi saya ga mau bilang nominalnya berapa. bapak cuman bilang 'saya ikhlas bantuin kamu' itu kata pak Dahlan ke saya," jelasnya.
Chandra Saputra awalnya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi caleg DPRD Pekalongan.
"Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya Karang Taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri," jelasnya dikutip dari Wartakota.
Sayangnya, hasil akhir Pemilu 2014 tak sesuai harapan.
Partai yang mengusungnya pun hanya mendapat 1 kursi di daerahnya.
Kabar terbaru, di tahun 2017 lalu Chandra Saputra bergabung dengan rombongan UMKM dalam Pameran Centro Interamericano de Artesanias Artes Pupulares (CIDAP) atau dikenal Pameran Pusat Kerajinan dan Kesenian Populer Antar-Amerika di Cuenca, Ekuador, Amerika Selatan.
Chandra waktu itu didelegasikan sebagai salah satu koordinator asal Indonesia.
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Fakta-fakta Menarik Agung Darma, Pria Pengantar Galon yang Lolos Jadi Anggota Dewan.