TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 55 anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari berbagai daerah meninggal dunia saat bertugas mengawasi jalannya proses pesta demokrasi.
Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifudin mengatakan, kebanyakan para petugas kelelahan usai menjalankan tugas yang berat.
"Sudah ada 55 orang (meninggal dunia). Kita mendoakan mereka, memberikan santunan sambil melanjutkan tugas-tugas mereka yang jenjang-jenjangnya nanti akan berakhir," kata Afif yang ditemui di kantor KPU, Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Ia menerangkan, pengawas pemilu hanya memiliki satu shift saat bertugas.
Baca: Menjawab Kabar PAN Bergabung ke Kubu Jokowi, Moeldoko: Baru Tahapan Silaturahmi
Dan belajar dari keadaan sebelumnya, kini para petugas diberikan shift tambahan sehingga dapat bergantian bertugas.
Bawaslu pun memastikan juga akan memberikan santunan kepada para korban.
Sambil menunggu keputusan besaran santunan oleh Kementerian Keuangan, sejumlah Bawaslu di daerah seperti di Jawa Barat, secara sukarela memberikan bantuan kepada keluarga korban.
"Belum tahu (kapan diberikan santunan). Pusatnya ada di kemenkeu, kita (Bawaslu) belum tahu. Tapi kalau sudah ada persetujuan, kami rencananya mau langsung eksekusi meskipun mesti menalangi dulu," kata dia
"Itu kalau sudah ada persetujuan. Tapi kalau yang sifatnya dari masing-masing jajaran seperti di Jawa barat, datang ke rumah korban beri santunan dari jajaran, selain itu ada (santunan dari negara)," sambung Afifudin.