News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Saling Klaim Kemenangan dalam Pilpres 2019, Pengamat: Memperkeruh Suasana Politik

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas KPUD Jakarta Pusat saat melakukan pengecekan surat suara di GOR Senen, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019). Distribusi logistik hasil pemilu dari TPS dibawa ke tingkat PPK untuk kemudian dilanjutkan rekapitulasi pada 19 April. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, mengatakan situasi politik di tanah air pasca Pilpres 2019 semakin panas.

Anam menilai itu terjadi lantaran kedua kubu pasangan calon nomor urut 01 dan 02 sama-sama tidak bisa menahan diri menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Hendaknya para pendukung maupun simpatisan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi bisa menahan diri. Jadi, tidak ada saling klaim diantara keduanya siapa yang menang dalam Pilpres," ujar Anam, ketika dikonfirmasi, Jumat (26/4/2019).

Menurutnya, kedua kubu harus mentaati keputusan resmi yang bakal diumumkan oleh KPU pada Mei mendatang. Selain itu, hasil yang keluar pun harus dihormati masing-masing kubu.

Baca: PLN Targetkan Desa Berlistrik di Sumbar Mencapai 98 Persen Hingga Akhir 2019

"Kita semua sudah mempercayakan penyelenggara pemilu ini pada KPU. Apapun hasilnya harus dihormati oleh kedua pasangan capres," kata dia.

Baca: Mahfud MD Ungkap Soal Sosok 'Pengadu Domba' Saling Serang ternyata 1 Komplotan, Cuma Mau Buat Kacau

Lebih lanjut, Anam mengaku khawatir jika kedua kubu terus saling klaim kemenangan dan 'tandingan' menggelar syukuran. Karena, ia melihat klaim kemenangan justru akan memperkeruh suasana perpolitikan di Indonesia.

"Apalagi ada yang menuduh KPU curang. Kan itu tidak baik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini