Lokasi perhitungan real count BPN Prabowo-Sandi dipertanyakan sejumlah pihak. Begini pernyataan Mardani Ali Sera hingga Fadli Zon.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim melakukan perhitungan suara real count internal Pilpres 2019.
Bahkan menurut perhitungan real count internal yang dilakukan BPN, paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi memenangan Pilpres 2019.
Nah, lokasi perhitungan real count milik BPN pun dipertanyakan sejumlah pihak, termasuk proses dan metode penghitungan suara.
Sebab, ada beberapa keterangan berbeda yang dilontarkan kubu BPN Prabowo-Sandi terkait lokasi perhitungan real count.
Baca: Tanggapi Kepemilikan Form C1 BPN Prabowo-Sandi, Gus Nadir: Apa yang Dijadikan Dasar Real Count 62%?
Baca: TKN Akan Serahkan Bukti Kecurangan Milik BPN ke Bawaslu
Baca: Mata Najwa - TKN Soroti Ekspresi Sandiaga Uno saat Deklarasi Kemenangan hingga Tantang BPN Buka Data
Bila Fadli Zon mengklaim lokasi perhitungan real count berpindah-pindah, Mardani Ali Sera justru mengaku tak tahu-menahu.
Atas hal tersebut, banyak pihak termasuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mempertanyakan lokasi perhitungan real count internal Pilpres 2019 milik BPN.
Berikut beberapa fakta terkait lokasi perhitungan real count intermal Pilpres 2019 milik BPN, dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Andre sebut perhitungan real count dilakukan di Kantor DPP Gerindra
Saat ditantang untuk buka-bukaan soal proses perhitungan real count Pilpres 2019, juru bicara BPN, Andre Rosiade mengungkapkan, perhitungan real count dipusatkan di DPP Gerindra.
"C1 kami dikumpulkan dari seluruh Indonesia di DPP Partai Gerindra. Kami yang kerja banyaklah," kata Andre, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/4/2019).
Namun, saat ditelusuri oleh Kompas.com, tidak ada pernah ada kegiatan yang menyangkut real count setelah Pilpres 2019 di kantor DPP Gerindra.
"Enggak ada kegiatan real count di sini. Mas bisa lihat sendiri kan, situasinya sepi," kata petugas penerima tamu di DPP Gerindra yang berada di Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut petugas tersebut, semua kegiatan justru dipusatkan di Kertanegara, yang merupakan kantor Sekretariat BPN.
"Justru di Kertanegara. Di sini sama sekali enggak ada kegiatan. Semua diserahkan di sana. Semua dikawal di sana. Pak Andre Rosiade jarang banget ke sini," ujar petugas tersebut.
"Relawan-relawan juga di Kertanegera. Ada juga yang ke sini, tapi kami arahkan ke sana," tambahnya.
2. Lokasi dirahasiakan
Menanggapi temuan tersebut, Andre Rosiade bersikukuh bilang, pihaknya melakukan perhitungan real count Pilpres 2019 secara internal.
Namun, perhitungan suara itu dilakukan di lokasi yang menurut Andre, tak gampang diakses.
"Real count terus dilakukan oleh DPP Partai Gerindra dan BPN."
"Mengenai lokasi tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," kata Andre, Selasa (22/4/2019).
Dokumen penting seperti C1 yang harus dijaga menjadi alasan BPN merahasikan lokasi perhitungan real count.
"Apalagi C1 dari seluruh wilayah Indonesia terus berdatangan dikirim oleh DPD Gerindra se-Indonesia dan relawan-relawan pendukung Pak Prabowo."
"Logikanya mana mungkin petugas penerima tamu tahu mengenai hal ini," kata anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra ini.
3. Fadli Zon sebut lokasi perhitungan real count BPN berpindah-pindah
Selain rahasia, lokasi perhitungan real count yang dilakukan secara internal oleh BPN, juga disebut berpindah-pindah.
Demikian dikatakan anggota dewan pengarah BPN, Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, BPN ingin menjaga keamanan tempat rekapitulasi.
"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti."
"Salah satu alasannya security, karena itu berpindah-pindah," kata Fadli, Rabu (24/4/2019).
Fadli mengatakan, BPN tak ingin mempublikasi lokasi penghitungan real count lantaran khawatir peretasan sistem.
"Begitu Anda kasih tahu di mana langsung itu di-hack, langsung itu diretas. Itu terjadi berkali-kali," ujarnya.
"Kita gampang. Saya bisa kasih Anda kalau untuk kebutuhan foto, ada orang lagi kerja, itu banyak. Di beberapa tempat," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.
4. Lokasi perhitungan suara dilakukan di banyak tempat
Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan juga menyebut, pihaknya memiliki ruangan untuk melakukan perhitungan real count.
Lokasinya pun tak hanya di satu tempat, melainkan ada beberapa lokasi perhitungan real count.
Satu di antaranya berada di kantor sekretariat BPN, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
"Ada. Salah satunya di sini, di Kertanegara," ujar Ferry dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/4/2019).
Sayangnya, Ferry enggan merinci tempat lain yang digunakan untuk memantau rekapitulasi hasil penghitungan suara.
5. Mardani Ali Sera mengaku tak tahu
Hal berbeda justru diungkap Wakil Ketua BPN, Mardani Ali Sera yang mengaku tidak tahu pasti lokasi perhitungan real count internal yang dilakukan BPN.
"Lokasi saya tidak tahu," ujar Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (25/4/2019).
Mardani Ali Sera juga mengaku tidak ikut membahas keberadaan lokasi hitung rekapitulasi suara dalam rapat BPN Prabowo-Sandi.
"Bahas real count saya tidak ada," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut.
Namun, yang Mardani Ali Sera ketahui, yang mengelola penghitungan real count BPN adalah Direktur Saksi BPN Prasetyo
"Yang kelola Direktur Saksi BPN Pak Prasetyo. Kami percaya pada Direktorat Saksi," jelas Mardani Ali Sera.
6. TKN pertanyakan lokasi perhitungan real count BPN
Alasan BPN yang merahasiakan lokasi perhitungan real count karena jaga dokumen penting seperti C1, justru dipertanyakan TKN.
"Soal keamanan data, tidak ada kaitannya dengan transparansi," ujar juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, Rabu (24/4/2019).
Ace mengatakan, BPN telah bersikap tidak transparan atas hasil penghitungan versi mereka.
Padahal, Prabowo-Sandiaga telah mengklaim menang dalam Pilpres 2019.
Menurut Ace, data C1 bukan informasi rahasia karena rekapitulasi suara dihitung dengan menggunakan data dari dokumen tersebut.
Dokumen C1 di setiap TPS tidak hanya dipegang oleh saksi Prabowo-Sandiaga, melainkan petugas KPPS dan saksi Jokowi-Ma'ruf.
Ace menilai, data seperti itu tidak seharusnya ditutup-tutupi.
"Kalau mereka tertutup berarti ada sesuatu yang mereka sembunyikan."
"Jangan-jangan memang ada potensi untuk rekayasa."
"Jika memang mereka punya data sendiri, buka dong ke publik," kata Ace, dikutip dari Kompas.com.
7. Kader Demokrat unggah foto suasana ruang kerja perhitungan real count BPN
Kader Demokrat, Cipta Panca Laksana mengunggah suasana kerja real count milik BPN.
Cipta Panca melalui Twitter miliknya mengungah sebuah foto yang berlogokan Prabowo-Sandi.
Pada foto itu, terlihat layar yang sangat lebar di depan beberapa orang.
Mereka tampak fokus menghadap ke layar besar tersebut yang bergambarkan form c1 dan input data.
Pada layar, terdapat tulisan yang berbahasa Inggris.
Pada sisi kiri tertulis Form of Fraud (Bentuk Penipuan) sementara pada sisi kanan tertulis Location (lokasi).
Bagian bawah Form of Fraud tertulis penjelasan berikut ini:
"Data on the image of A C1 Form does not match with data the general elections commissions (KPU) input on their website."
(Data pada gabar formulir C1 tidak cocok dengan data yang dimasukkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di situs website mereka-red).
Sementara pada kolom Location terdapat tulisan:
"Polling station #10, Tanjung Raja Neighborhood Tanjung Raja Sub-district, North Lampung District Lampung Province."
(Lokasi: Tempat pemungutan suara 10, lingkungan Tanjung Raja Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung-red).
"Ya gitu aja bangga. Payah Mantris. Nih, pusat tabulasi BPN lebih canggih, hahaha," tulis Cipta Panca.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)