News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Hasil Real Count KPU Bengkulu Unggulkan Prabowo-Sandi Jadi Sorotan, Simak Penjelasan Burhanuddin

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif INDIKATOR Burhanuddin Muhtadi sedang menjelaskan hasil survey di Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (03/04/2019). Hasil survey Indikator Politik Indonesia hingga akhir maret 2019, simulasi pemilihan presiden tetap unggul pasangan Jokowi ??? Maruf Amin 55,4 % dari pasangan Prabowo ??? Sandiaga Uno 37,4 %. Sementara kelompok yang belum menentukan pilihan (undecided) sekitar 7,2 %. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dipublikasikan di laman resmi pemilu2019.kpu.go.id untuk perolehan suara di Provinsi Bengkulu yang memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, jadi sorotan.

Pasalnya, menangnya Prabowo-Sandi di Bengkulu berdasarkan real count KPU di situs pemilu2019.kpu.go.id berbeda dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Maruf Amin.

Dikutip dari Tribunwow, Prabowo-Sandi unggul versi real count KPU untuk provinsi Bengkulu.

Data tersebut diambil pada Jumat (26/4/2019) dengan menunjukkan hasil 100 persen pada pukul 14.00 WIB.

Tercatat seluruh suara TPS yakni 6.165 TPS Bengkulu telah selesai input.

Berdasarkan data yang masuk, pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang tipis dari paslon 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Prabowo-Sandi berhasil memperoleh 50,12 persen, dengan total perolehan suara sebesar 585.480.

Tangkapan Layar real count KPU Pilpres 2019 di Provinsi Bengkulu dimana data sudah 100 persen, Jumat (26/4/2019). (pemilu2019.kpu.go.id)

Sementara Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan 49,88 persen atau 582.587 suara masyarakat.

Selisih perolehan suara antara Jokowi dan Prabowo sangatlah tipis yakni hanya 0,24 persen.

Namun, perolehan ini berbeda dengan quick count sejumlah lembaga survei. Berikut rangkumannya:

Poltraking dan Indikator

Dua lembaga survei yang hasilnya berbeda dengan real count KPU yakni Poltraking dan Indikator.

Dilansir oleh Kompas.com, Lembaga Survei Poltracking yang telah mengumpulkan sampel sebanyak 99,30 persen mengunggulkan pasangan Jokowi-Maruf di Bengkulu.

Lebih tepatnya, paslon 01 unggul dengan perolehan 58,78 persen suara.

Sementara paslon 02 kalah dengan perolehan 41,22 persen.

Hal serupa juga terjadi pada survei Indikator.

Berdasarkan rilis, Indikator juga memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Bengkulu.

Baca: Kalahkan Wasekjen PDIP hingga Hidayat Nur Wahid di Singapura, Tsamara Amany Tak Lolos ke Senayan

Jokowi menang dengan perolehan suara 52,61 persen.

Sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 47,39 persen.

Selisih perolehan suara kedua paslon menurut survei Indikator sebesar 5,22 persen.

Perolehan quick count Indikator tersebut berdasarkan jumlah 23 sampel TPS yang masuk dengan Margin of Eror sebesar 7,32 persen.

Litbang Kompas

Namun, tidak semua lembaga survei memenangkan Jokowi-Maruf di Bengkulu.

Hasil quick count Litbang Kompas menyatakan Jokowi-Maruf imbang dengan Prabowo-Sandi di Bengkulu.

Dikutip dari Kompas.com, quick count Pilpres 2019 yang dirilis oleh Litbang Kompas pada Rabu (17/4/2019) hingga pukul 23.15 WIB menunjukkan, Jokowi-Maruf meraih 36,71 persen suara dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 63,29 persen di Sumatera bagian tengah.

Berdasarkan peta sebaran dalam hitung cepat ini, Prabowo-Sandiaga unggul telak di wilayah Sumatera Barat serta sebagian Riau dan Jambi, sedangkan Jokowi mengimbangi di sebagian Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu.

Di Sumatera bagian tengah, Litbang Kompas mengambil 118 sampel TPS dengan margin of error di bawah dua persen.

Litbang Kompas (tribunnews.com/ Srihandriatmo Malau)

CSIS dan Cyrus Netwrok Menangkan Prabowo-Sandi di Bengkulu

Sedangkan Quick Count dari lembaga survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network menyatakan Jokowi-Maruf kalah di Bengkulu.

Secara nasional, Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Dari data masuk 100 persen, yang diakses 20.17 WIB, Jumat (19/4/2019), Jokowi - Ma'ruf mendapat suara 55,62 persen, sementara Prabowo - Sandi 44,38 persen.

Namun, di Bengkulu, Jokowi-Maruf kalah dengan perolehan 46,62 persen dan Prabowo-Sandi menang dengan perolehan 53,38 persen.

LSI Denny JA

Sementara, lembaga survei LSI Denny JA menyatakan Jokowi-Maruf unggul sangat tipis di Bengkulu.

Menurut quick qount LSI, Bengkulu Jokowi-Maruf menang tipis dengan perolehan 50,1 persen.

Adapun secara nasional, Jokowi-Ma'ruf unggul 55,44 persen dari paslon 02, Prabowo-Sandi sebesar 44,56 persen dengan data masuk sebesar 95,55 persen.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA saat mengumumkan hasil Quick Count saat konferensi pers bertajuk Siapakah Yang Terpilih Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 dan Partai Manakah Yang Juara di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019). Hasil Quick Count Pilpres 2019 yang dikeluarkan oleh LSI Denny JA mengeluarkan survei bahwa pasangan Jokowi dan Marif Amin memperoleh suara 55,44% sedangkan Prabowo dan Sandiaga Uno memperoleh suara 44,56% dari data yang masuk sebanyak 95,5%. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Burhanudin Muhtadi dari Indikator Beri Jawaban

Terkait perbedaan hasil quick count Indikator dengan real count KPU di laman resmi KPU, Burhanuddin Muhtadi memberikan jawaban.

Melalui akun twitternya, Burhanuddin mengatakan perbedaan hasil itu karena margin of error (MoE) di Bengkulu yang cukup besar yakni 7,32 persen.

Hal ini karena sampel yang dipakai Indikator sedikit.

"Media seharusnya memberitakan secara lengkap. @indikatorcoid melaporkan margin of error per provinsi. Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32 persen. Dgn prediksi 01 sekitar 52 persen vs 47 persen buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan," tulisnya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Sedangkan untuk Poltraking dan Indobarometer, Burhanuddin Muhtadi menduga MoE yang dipatok sebesar 1 persen itu hanya untuk tingkat nasional.

Jika di level provinsi, margin errornya lebih besar seperti yang ditetapkan Indikator yakni 7,32 persen.

"Dugaan saya, MoE +-1% yg dipatok Poltracking dan Indobarometer itu MoE di tingkat nasional. Ketika dibreakdown per provinsi, seharusnya MoE lebih besar dari 1%. @indikatorcoid misalnya menetapkan MoE +-7,32% di Bengkulu karena sampelnya sedikit," tulis dia. (Tribunnews.com/Daryono/TribunWow/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini